ARTICLE AD BOX

PARA pengunjuk rasa berkumpul di luar kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Jalan Aza untuk hari keenam berturut-turut unjuk rasa di Jerusalem dan hari ketujuh unjuk rasa besar menyusul pengumuman niat pemerintah untuk memecat kepala Shin Bet (Badan Keamanan Israel) Ronen Bar.
Mereka nan berkumpul membawa bendera Israel dan bendera kuning untuk para sandera. Beberapa mengenakan topi merah bertuliskan kata-kata, "Akhiri perang sialan ini," dan memegang poster nan memprotes serangan nan dianggap dilakukan Netanyahu terhadap kerakyatan Israel.
Para pengunjuk rasa berkumpul untuk melakukan protes oleh aktivitas protes Shift 101 untuk para sandera. Mereka berkumpul di dekat Lapangan Paris, Jerusalem.
Sementara para pengunjuk rasa berkumpul di luar rumah perdana menteri sepanjang hari, lebih banyak lagi nan mengambil bagian dalam demonstrasi nan lebih besar di pada sore hingga malam.
Protes awalnya pecah minggu lampau di seluruh negeri setelah Netanyahu mengumumkan niatnya untuk memajukan pemecatan Bar, langkah nan dilihat oleh banyak orang sebagai ancaman langsung terhadap demokrasi. Sebagian lantaran peran lembaga tersebut dalam menyelidiki kasus Qatargate dan kemungkinan keterlibatan perdana menteri di dalamnya.
Seruan untuk melakukan protes meningkat
Unjuk rasa juga dipandang sebagai tanggapan berkepanjangan terhadap reformasi peradilan nan sangat kontroversial.
Seruan untuk berdemonstrasi semakin meningkat saat negara itu kembali bertempur di Gaza pada Selasa.
Para pengunjuk rasa menyerukan prioritas untuk membawa pulang para sandera dan menuduh pemerintah mengembalikan bertempur sebagai bagian dari langkah politik untuk mempertahankan kekuasaan dan bukan untuk kebaikan rakyat. (The Jerusalem Post/I-2)