ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bakal segera meluncurkan suatu sistem nan super canggih hasil pengembangan government technology alias GovTech Indonesia.
Sistem super canggih bakal meluncur pada 17 Agustus 2025. Sistem ini adalah pengembangan government technology alias GovTech. Salah satu kegunaan sistem itu adalah memperkuat penerimaan pajak.
Luhut menerangkan sistem itu bakal mengintegrasikan seluruh sistem digital pemerintahan, mulai dari sistem pajak seperti Coretax, perizinan berupaya seperti OSS, shopping negara seperti e-Katalog, hingga sistem pelayanan publik seperti untuk paspor, kartu tanda masyarakat digital, SIM, hingga bongkar muat.
"Ini nan buat Indonesia betul-betul transparan ke depan, lantaran dengan AI, big info nan kita punya itu bakal buat Indonesia ini berubah," tegas Luhut dalam konvensi pers DEN, dikutip Senin (13/1/2025).
Luhut pun memastikan bahwa para pengemplang pajak bakal tidak bisa mendapatkan pelayanan publik dari pemerintah, mulai dari jasa paspor, perizinan usaha, hingga aktivitas ekspor dan impor hingga SIM. Sistem ini bakal menggunakan blockchain, sehingga dipastikan info bakal semakin transparan.
"Kita pakai blockchain juga segala macam saya lihat oh ini Luhut Pandjaitan dia impor kontainernya apa? jika info saya baik bakal release tidak perlu antri, tapi jika info tidak bagus machine bakal blok dan kita periksa. Kalau datanya salah perusahaan saya bisa saja kelak bakal kena blok jadi gak bisa jalan," papar Luhut.
"Kamu ngurus pasportmu tidak bisa lantaran Anda belum bayar pajak. Kamu enggak bisa, kelak jika lebih jauh lagi, kau memperbarui izinmu di apa gak bisa. Karena kau belum bayar ini," tambahnya.
Selain itu, sistem GovTech ini kata dia juga bakal terintegrasi dengan sistem penyaluran shopping negara, seperti untuk kepentingan support langsung tunai. Data-data penerimanya bakal tercakup agar membelanjakan biaya nan diperoleh dari pemerintah secara benar.
"Semua kelak targeted jadi tentang BLT pun kudu buka bank account, dan dia kudu belanjakan duit ini dengan pengarahan pemerintah misal di desa beli telur, ayam, dan sebagainya, itu bakal ada barcode dibuat," tutur Luhut.
Secara konsep, dia mengatakan, sistem ini nantinya bakal serupa seperti aplikasi PeduliLindungi nan diluncurkan pemerintah saat Pandemi Covid-19. Dengan begitu, info perjalanan masyarakat juga bisa bakal terekam, untuk bisa profiling keahlian belanjanya.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video : Luhut Sebut Kebijakan RI Kurang Tepat Sasaran
Next Article Korlantas: NIK KTP Kini Resmi Jadi Nomor SIM