Zelensky Unggah Pertemuan Dengan Direktur Cia Di Ukraina

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan telah berjumpa dengan Direktur CIA Amerika Serikat (AS) William Burns di Ukraina. Hal in sebuah pengungkapan publik nan langka mengenai pertemuan antara keduanya di tengah invasi Rusia.

Seperti dilansir AFP, Minggu (22/12/2024), Amerika Serikat telah menjadi pendukung finansial dan militer terpenting Ukraina dalam nyaris tiga tahun sejak Moskow menginvasi, dan Washington juga dilaporkan telah secara rutin berbagi intelijen militer dengan Ukraina untuk mendukung pertahanannya.

Zelensky mengatakan bahwa dia telah berjumpa dengan Direktur CIA Burns pada beberapa kesempatan selama perang, tetapi pertemuan mereka tidak diungkapkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bill Burns melakukan kunjungan terakhirnya ke Ukraina sebagai Direktur CIA," kata Zelensky dalam sebuah posting di Telegram.

"Dia dan saya telah mengadakan banyak pertemuan selama perang ini, dan saya berterima kasih atas bantuannya," tambahnya.

"Biasanya, pertemuan seperti itu tidak dilaporkan ke publik, dan semua pertemuan kami -- di Ukraina, di negara-negara Eropa lainnya, di Amerika, dan di bagian lain bumi -- diadakan tanpa info resmi," kata Zelensky.

Burns bakal meninggalkan kedudukan kepala CIA nan sangat krusial saat Presiden terpilih AS Donald Trump mengangkat kandidatnya sendiri.

Pertemuan terakhir nan dikonfirmasi antara Zelensky dan Burns terjadi pada pertengahan 2023, menurut pejabat AS nan mengumumkan pada Juli 2023 bahwa Burns baru-baru ini melakukan perjalanan rahasia ke Ukraina.

Zelensky pada Sabtu (21/12) mengunggah foto dirinya bersalaman dengan Burns di depan lambang negara Ukraina. Dia tidak mengatakan kapan pertemuan itu berlangsung, tetapi mengatakan itu bakal menjadi pertemuan terakhir mereka sebelum Burns meninggalkan jabatannya.

Pertemuan itu terjadi pada saat nan kritis dalam perang, satu bulan sebelum Trump berkuasa. Partai Republik telah berjanji untuk mengakhiri perang dalam hitungan jam, nan memicu kekhawatiran bahwa Kyiv dapat dipaksa menerima perdamaian dengan persyaratan nan menguntungkan Moskow.

(rfs/rfs)