1 Januari 2025 Memperingati Hari Apa Saja? Ini Daftar Peringatannya

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Tanggal 1 Januari memperingati Hari Tahun Baru Masehi. Selain menandai awal tahun Masehi, tanggal 1 Januari juga diperingati sebagai tanggal untuk sederet hari krusial nan dirayakan baik secara nasional maupun internasional.

Lantas, ada peringatan hari krusial apa saja pada tanggal 1 Januari 2025?

Mengutip dari National Today, sedikitnya ada tiga peringatan hari krusial internasional nan diperingati pada tanggal 1 Januari 2025. Mulai dari Hari Keluarga Global, Hari Perdamaian Dunia, dan Hari Domain Publik Internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini serba-serbi dari masing-masing peringatannya:

Hari Tahun Baru Masehi

Tanggal 1 Januari 2025 diperingati sebagai Hari Tahun Baru (New Year's Day) ke-2025 Masehi. Tanggal 1 Januari menandai awal tahun baru Masehi alias hari pertama dalam almanak Gregorian nan saat ini digunakan secara internasional.

Di sejumlah negara dunia, tanggal 1 Januari nan menandai sebagai Hari Tahun Baru Masehi ini ditetapkan sebagai hari libur nasional. Seperti di Indonesia, tanggal 1 Januari 2025 ditetapkan oleh pemerintah sebagai tanggal merah nasional.

Sebagian besar sejarawan mencatat Kaisar Romawi Julius Caesar nan mengembangkan almanak Julian, nan menetapkan tanggal 1 Januari sebagai awal tahun baru. Kalender Gregorian, nan digunakan oleh banyak negara di seluruh bumi saat ini, muncul pada tahun 1582 ketika Paus Gregorius XIII menyelaraskan kalender, bukan dengan bulan, tetapi dengan rotasi bumi mengelilingi matahari, nan menandai 365 hari.

Asal Usul Perayaan Tahun Baru MasehiIlustrasi seremoni tahun baru (Foto: Getty Images/Nikada)

Hari Keluarga Sedunia

Tanggal 1 Januari juga diperingati sebagai Hari Keluarga Global (Global Family Day), alias disebut juga sebagai Hari Keluarga Sedunia. Hari Keluarga Sedunia ini bermaksud menandai dimulainya tahun baru dengan pesan persatuan nan positif kepada dunia.

Hari Keluarga Sedunia ini juga dikenal sebagai Hari Perdamaian Dunia. Hari ini dirayakan setiap tahun untuk mempromosikan konsep harmoni dan persatuan di dunia. Selain itu, hari ini juga menekankan pendapat bahwa bumi adalah sebuah desa dunia di mana kita semua adalah keluarga, tanpa memandang kewarganegaraan, perbatasan, alias ras.

manfaat mempunyai support system untuk kehidupan para BundaIlustrasi family (Foto: Getty Images/Pruksachat Lapvilai)

Hari Perdamaian Dunia

Hari Perdamaian Sedunia (World Day of Peace) diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Januari. Hari ini pada dasarnya merupakan hari raya Katolik nan didedikasikan untuk perdamaian universal pada Hari Raya Maria (Solemnity of Mary).

Pada kesempatan ini, para Paus biasanya membikin deklarasi otoritatif tentang Ajaran Sosial Katolik (C.S.T.). Tema seremoni ini selalu tentang menciptakan budaya kepedulian. Paus dan Gereja Vatikan menekankan perlunya kepedulian dan berbagi toleransi satu sama lain, serta menciptakan masyarakat nan berfokus pada nilai-nilai moral nan baik dan tidak menyerah pada bujukan untuk mengabaikan orang lain. Manfaat dari masyarakat nan tenteram telah menjadi penekanan dari Hari Perdamaian Sedunia setiap tahunnya.

Close up compassionate young foster parent holding hands of little kid girl, giving psychological help, supporting at home. Sincere different generations family sharing secrets or making peace.Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes)

Hari Domain Publik Internasional

Selanjutnya ada Hari Domain Publik Internasional (International Public Domain Day). Hari Domain Publik Internasional diperingati pada tanggal 1 Januari, sebagai hari di mana kewenangan cipta atas karya-karya tertentu berhujung (umumnya 70 tahun setelah kematian penulis alias pembuat terakhir nan diketahui) dan proyek-proyek tersebut masuk ke dalam domain publik, di mana karya-karya tersebut dapat diakses secara bebas oleh semua orang.

Arti krusial dari hari ini adalah bahwa segera setelah konten alias karya apa pun (buku, puisi, lukisan) menjadi domain publik, siapa pun dapat mengembangkannya, merevisinya, menambahkannya ke dalam karya baru, alias menggunakannya untuk publikasi baru tanpa memerlukan izin. Konten tersebut dapat diakses dengan mudah dan bebas oleh masyarakat umum. Meskipun lama undang-undang kewenangan cipta berbeda-beda di setiap negara, di Amerika Serikat dan sebagian besar negara lain, lama tersebut adalah 70 tahun setelah kematian pengarang terakhir nan diketahui.

Ilustrasi hubungan internet.Ilustrasi (Foto: Dok. Istimewa)

(wia/imk)