4 Fakta Sepekan Bareskrim Obrak-abrik Peredaran Narkoba

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Bareskrim Polri mengobrak-abrik peredaran narkoba di wilayah Sumatera. Selama sepekan ini, total 328 kilogram sabu dan 25 kilogram kokain nan diungkap oleh Direktorat Tindak Pidana IV/Narkoba Bareskrim Polri dan jejeran polda.

Di bawah ketua Brigjen Eko Hadi Santoso, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dan jejeran polda tancap gas menangkap jaringan narkoba berskala internasional. Selama sepekan, total 11 tersangka ditangkap.

Diketahui, tak lama setelah dilantik menjadi Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi mengeluarkan commander wish. Dalam commander wish-nya itu, Brigjen Eko meminta jajarannya untuk menindak peredaran narkoba dari hulu sampai hilir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini kami juga melakukan commander wish dengan seluruh jejeran di narkoba polda. Kami bakal melakukan penguatan terhadap mitigasi pengembangan pemberantasan narkoba dari arah supply sampai demand," kata Brigjen Eko Hadi kepada wartawan di Bareskrim Polri, Senin (14/4).

Lulusan Akpol 1999 itu mengatakan pihaknya siap mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo, salah satunya dalam penanggulangan terhadap narkoba. Eko Hadi menegaskan pihaknya bakal menindak tegas bandar narkoba sesuai komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Harapan kami dengan peningkatan approach dalam rangka peningkatan Gakkum. Semoga ke depan sesuai dengan Asta Cita dari Bapak Presiden, Polri dapat melakukan penanggulangan narkoba lebih meningkat," imbuhnya. Simak fakta-faktanya nan dirangkum librosfullgratis.com, Minggu (20/5/2025).

Bareskrim Polri membongkar sabu 192 kilogram dari jaringan internasional di AcehBareskrim Polri membongkar sabu 192 kilogram dari jaringan internasional di Aceh (Foto: dok. Istimewa)

1. Sebelas Tersangka Ditangkap

Tim Direktorat IV/Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri membongkar jaringan narkoba internasional di beberapa tempat. Selama sepekan ini, sudah 11 orang tersangka ditangkap.

Yang pertama, seorang kurir pembawa 192 kilogram sabu, Mustafa (36), ditangkap di Jalan Raya Adeh Medan Bireun, Pandrah Kandeh, Kecamatan Pandrah, Kabupaten Bireun, pada Selasa (8/4).

Berikutnya, tiga orang pemasok sabu 98 kilogram ditangkap tim Satgassus Ditresnarkoba Polda Aceh.

"Mereka ini pemasok jaringan internasional," imbuhnya.

Pada Kamis (10/4), Polres Langsa menangkap 6 orang tersangka mengenai penyelundupan 25 kilogram kokain. Terbaru, Dittipidnarkoba Bareskrim Polri menangkap satu orang kurir 38 kilogram sabu di Bengkalis, Riau.

Baca selanjutnya: peralatan bukti hingga modus operandi

Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso (Foto: dok. Istimewa)

2. Barang Bukti 328 Kg Sabu dan 25 Kg Sabu

Dari empat kasus ini, tim Dittipidnarkoba Bareskrim Polri dan jejeran Ditresnarkoba polda wilayah menyita 328 kilogram sabu dan 25 kilogram kokain.

Khusus kokain, Brigjen Eko Hadi mengatakan penyelundupan peralatan haram ini tergolong langka. Pasalnya, nilai kokain cukup mahal dan hanya digunakan oleh golongan tertentu saja.

"Kokain itu dari nilai cukup mahal dan diidentifikasi penggunanya golongan tertentu," ujar Brigjen Eko Hadi dalam keterangannya, Jumat (18/4).

3. Dikendalikan Jaringan Internasional

Dari keseluruhan peredaran narkoba nan diungkap oleh Dittipidnarkoba Bareskrim Polri dan jejeran polda sepekan ini, narkoba tersebut dikendalikan oleh jaringan internasional.

"Mereka ini jaringan internasional," imbuhnya.

Potret sabu 38 kilogram dan kurir pengawal nan ditangkap Bareskrim Polri.Potret sabu 38 kilogram dan kurir pengawal nan ditangkap Bareskrim Polri. (Foto: dok. Istimewa)

4. Modus Operandi

Jaringan narkoba ini menyelundupkan narkoba ke wilayah Indonesia dengan beragam modus. Salah satunya dikirim melalui jalur perairan, seperti nan diungkap di Bengkalis, Riau.

Seorang tersangka berinisial MH ditangkap saat turun dari speedboat di Kecamatan Batam, Kabupaten Bengkalis. Dia menyimpan 38 kilogram sabu di dalam lambung speedboat.

"Barang buktinya disimpan di dalam lambung speedboat untuk mengelabui petugas," imbuhnya.

Kemudian, jaringan narkoba ini mengkamuflase narkoba dengan balut teh China untuk mengelabui petugas. Seperti nan dilakukan oleh jaringan pengirim 192 kilogram sabu di Aceh. Jaringan ini juga mengirimkan narkoba dari Malaysia melalui jalur perairan.

"Modusnya mereka mengambil, menjemput peralatan itu dari tengah laut, kemudian sampai di darat mereka melakukan deception, teknik-teknik mereka lah, sampai kita tetap bisa menemukan itu," imbuh Brigjen Eko Hadi.

Lihat juga Video: Bareskrim Tangkap 9.586 Tersangka Narkoba Dalam Periode Januari-Februari

(mea/mea)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini