ARTICLE AD BOX
librosfullgratis.com, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan mengendus adanya pihak nan mencoba-coba mengacak-acak internal partai dan Kongres PDIP. Hal tersebut seperti disampaikan Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy.
Menurut Ronny, bukan tanpa alasan, dia kemudian kemudian menyinggung soal kemunculan sejumlah iklan dan spanduk berisi serangan kepada partainya dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta. Melihat dinamika itu, seluruh jejeran di internal PDIP pun saat dalam kondisi siaga 1.
"Dengan beredarnya iklan dan spanduk nan sifatnya menghasut telah menciptakan kondisi siaga-1 di internal PDI Perjuangan untuk memberikan reaksi terhadap adanya upaya 'mengawut-awut' PDI Perjuangan menjelang Kongres PDI Perjuangan sebagaimana nan dinyatakan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Ronny dalam konvensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis malam 19 Desember 2024.
Ronny juga mengatakan, baliho, spanduk serta serangan terhadap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuat seluruh kader PDIP marah.
PDIP pun menyatakan siap melawan pihak-pihak nan coba mengganggu partai berlambang banteng itu. PDIP menjamin tak bakal tinggal tak bersuara terhadap upaya mengganggu kedaulatan partai.
Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Sitorus mengatakan, kader dan simpatisan PDIP se-Indonesia sudah menunjukkan soliditas melawan pencaplokan partai.
"Itu sudah ditunjukkan oleh struktural partai di beragam wilayah di Indonesia, bahwa PDI Perjuangan siap melawan siapapun nan coba-coba mau mengganggu ketenangan PDI Perjuangan dalam berkontribusi bagi pembangunan bangsa," kata Deddy.
Sementara itu, berasas pantauan Jumat 20 Desember 2024, sejumlah spanduk terpajang di sejumlah letak di Jakarta nan mempelesetkan nama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi Partai Demokrasi Ilegal Indonesia (PDIP). Dalam spanduk berwarna merah itu juga terlihat adanya wajah Megawati Soekarnoputri.
Tak hanya itu, dalam spanduk itu juga bertuliskan DPP PDIP 2019-2024 legal sesuai UU nomor 2 Tahun 2011 Tentang Parpol. Kemudian, tertulis juga DPP PDIP 2024-2025 terlarangan lantaran tanpa kongres.
Berikut sederet kebenaran mengenai DPP PDIP ungkap adanya upaya nan usik stabilitas partai, termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dihimpun Tim News librosfullgratis.com:
Kelompok relawan Projo siap berubah menjadi partai dan kendaraan politik bagi Joko Widodo alias Jokowi. Sebelumnya, PDIP resmi memecat Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution sebagai kader partai.
1. Ungkap Ada Upaya Ganggu Stabilitas Internal Partai Jelang Kongres, Pastikan PDIP Sesuai Aturan
Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan mengendus adanya pihak nan mencoba-coba mengacak-acak internal partai dan Kongres PDIP.
Bukan tanpa alasan, Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy kemudian menyinggung soal kemunculan sejumlah iklan dan spanduk berisi serangan kepada partainya dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di Jakarta.
Melihat dinamika itu, seluruh jejeran di internal PDIP pun saat dalam kondisi siaga 1.
“Dengan beredarnya iklan dan spanduk nan sifatnya menghasut telah menciptakan kondisi siaga-1 di internal PDI Perjuangan untuk memberikan reaksi terhadap adanya upaya ‘mengawut-awut’ PDI Perjuangan menjelang Kongres PDI Perjuangan sebagaimana nan dinyatakan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Ronny dalam konvensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis malam 19 Desember 2024.
Ronny juga mengatakan, baliho, spanduk serta serangan terhadap Ketua Umum Megawati membikin seluruh kader PDIP marah.
"Sehingga memicu kemarahan personil dan kader Partai seluruh Indonesia," tegas Ronny.
Dia pun mengingatkan, PDIP adalah partai politik nan sah sesuai akta notaris Nomor 05 Tanggal 27 Juni 2024 dan telah mendapatkan pengesahan melalui Surat Keputusan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor: M.HH-05.11.02 Tahun 2024, tertanggal 1 Juli 2024, tentang Pengesahan Perubahan Struktur, Komposisi, dan Personalia Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masa Bakti 2019-2024 Diperpanjang Hingga Tahun 2025.
"Keabsahan ini tidak terbantahkan dan menjadi dasar kuat bagi PDI Perjuangan dalam menjalankan tugas politiknya," ucap dia.
Dia juga menjelaskan, jika perpanjangan masa kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan telah dilaksanakan sesuai dengan Pasal 28 Anggaran Dasar Partai dan Pasal 15 Anggaran Rumah Tangga Partai, perpanjangan masa kepengurusan menjadi kewenangan prerogatif Ketua Umum nan diamanatkan oleh Kongres Partai serta ditetapkan dalam Rakernas V PDI Perjuangan Tahun 2024.
Dalam konvensi pers itu, DPP PDIP juga memperlihatkan cuplikan video dari sejumlah jejeran pengurus DPC, DPD Partai nan menyatakan solid dan siap melawan pihak-pihak nan coba-coba menyerang Megawati dan partai berlambang banteng moncong putih ini.
2. PDIP Siap Melawan Pihak nan Mengganggu Partai
DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan siap melawan pihak-pihak nan coba mengganggu partai berlambang banteng itu. PDIP menjamin tak bakal tinggal tak bersuara terhadap upaya mengganggu kedaulatan partai.
Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Sitorus. Dia mengatakan, kader dan simpatisan PDIP se-Indonesia sudah menunjukkan soliditas melawan pencaplokan partai.
"Itu sudah ditunjukkan oleh struktural partai di beragam wilayah di Indonesia, bahwa PDI Perjuangan siap melawan siapapun nan coba-coba mau mengganggu ketenangan PDI Perjuangan dalam berkontribusi bagi pembangunan bangsa," kata Deddy di instansi DPP PDIP, Jakarta, Kamis 19 Desember 2024.
Deddy menyampaikan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berterimakasih kepada jejeran partai atas kesiapan melawan siapapun nan berani mengganggu partainya.
"Menurut kami itu adalah indikasi-indikasi penyerangan terhadap PDI perjuangan," ujar dia.
Deddy kemudian menyinggung soal spanduk-spanduk nan menyerang kehormatan dan kewibawaan partai terpasang di daerah-daerah strategis, apalagi ring dua, seperti Kuningan, Rasuna Said. Menurut dia, sangat asing jika polisi tidak bisa mengidentifikasi pemasang spanduk.
"Karena di mana-mana ada CCTV dan daerah-daerah itu selalu harusnya adalah wilayah nan steril lantaran banyak misalnya kedutaan dan sebagainya," ujar dia.
Deddy menduga Ini adalah upaya sistematis dan struktur untuk menyerang alias diistilahkan dengan mengawut-awut PDI Perjuangan.
"Tidak mungkin dilakukan masyarakat biasa. Ini adalah upaya sistematis dan terstruktur," ujar dia.
Terkait perihal ini, Deddy mengatakan, Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah meminta kader PDI Perjuangan untuk bersiap siaga.
"Diserukan kepada seluruh jejeran partai agar bersiap-siaga untuk melawan beragam corak upaya untuk menyerang PDI Perjuangan, dalam bahasa Ibu Megawati mengawut-awut dan kira-kira seperti itu, mengacak-acak PDI Perjuangan," jelas Deddy.
3. Sejumlah Kader PDIP Siap Melawan, Termasuk nan di Daerah
PDIP tengah diterpa rumor soal adanya upaya pihak luar menganggu internal partai jelang kongres diadakan pada tahun depan. Bahkan, salah satu rumor menyebut mau menjatuhkan kepemimpinan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sejumlah kader partai berlambang banteng ini pun menyatakan siap melawan pihak nan mencoba mengganggu PDIP.
Sikap itu ditunjukkan dengan pemutaran video dari beberapa kader di sejumlah wilayah pada saat konvensi pers nan digelar di instansi DPP PDIP, Jalan Diponogoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis malam 19 Desember 2024.
Adapun, sikap tersebut disuarakan oleh Ketua DPC PDIP Kota Tangerang Selatan, Wanto Sugito berbareng pengurus Partai nan menyatakan secara tegas bakal satu barisan di bawah komando Megawati selaku Ketua Umum.
"Dan siap melaksanakan Kongres PDI Perjuangan di bawah komando Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Hj Megawati Soekarnoputri. Megawati Soekarnoputri nilai mati, ibu Megawati Soekarnoputri nilai mati. Merdeka," kata Wanto Sugito berbareng pengurus DPC PDIP Kota Tangerang Selatan, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat 20 Desember 2024.
Sikap nan sama juga disuarakan oleh kader PDIP dari Provinsi Maluku. Mereka secara tegas menyatakan bakal siap memihak partai dan Ketua Umum berbareng seluruh keluarganya.
Mereka juga mengatakan bahwa jika ada nan mencoba merongrong, maka kader PDIP Provinsi Maluku siap menghadapi pihak-pihak tersebut.Hal senada juga disuarakan oleh kader PDIP dari Kabupaten Maluku Tenggara.
Dalam video nan diputar, mereka secara tegas menolak segala corak intimidasi dan rongrongan nan mengarah ke partainya.
"Dan (kami) siap mempertahankan jiwa raga demi menjaga Ketua Umum PDI Perjuangan, dengan hormat saya sebut Ibu Megawati Soekarnoputri berbareng family dan singkirkan antek Jokowi dan keluarganya dari PDI Perjuangan," tegas perwakilan Kader PDIP Maluku Tenggara.
Bahkan, kader PDIP Kabupaten Nabire memberikan pesan tegas dengan melakukan tandatangan dengan darah atas upaya-upaya nan dilakukan pihak luar nan coba menganggu partainya.
"Hari ini kami menyatakan sikap dan sekarang kami tandatangan berdarah. Siapapun nan mengganggu, mengobok-obok, ibu kami, ibu Megawati Soekarnoputri, maka berhadapan dengan kami semua sebagai kader PDI Perjuangan. Kami siap melawan siapapun nan menganggu ibu kami Megawati Soekarnoputri. Merdeka," tuturnya.
4. Tegaskan Siapa Saja nan Coba Ganggu Kongres dan Ketum Akan Dilawan
DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak membantah ada upaya Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) mengintervensi obok Kongres PDIP.
Juru Bicara DPP PDIP Chico Hakim memastikan, siapa pun pihak nan berupaya mengganggu partai termasuk Kongres PDIP, bakal dilawan oleh semua kader.
"Prinsipnya pihak mana pun nan mengganggu partai kami dengan langkah cara hasut dan tuduhan dan mencoba mendiskreditkan Ketua Umum kami, bakal kami lawan,” kata Chico saat dikonfirmasi, Sabtu 21 Desember 2024.
Diketahui, PDIP tak membantah ada upaya dari Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) mengobok-obok PDIP melalui suksesi Sekretaris Jenderal mengganti Hasto Kristiyanto.
Hal ini disampaikan Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menjawab pertanyaan awak media mengenai berita Jokowi mau mengacak-acak kongres PDIP lewat pergantian sekjen PDIP.
"Pertanyaan Anda nan pertama. Saya rasa kita tidak berbeda pendapat. Jadi, indikasi nan Anda sampaikan itu kami tidak bakal membantah," kata Deddy.
Deddy meminta awak media untuk memeriksa rumor tersebut secara mendalam. Namun, lanjut Deddy, di internal PDIP rumor itu sudah berkembang luas dan sengaja diembuskan oleh beragam pihak.
"Tetapi kami tidak bakal mau menyebut nama di sini lantaran nama itu tidak layak lagi disebut jika menurut kami," jelas Deddy.
Deddy juga menanggapi pertanyaan awak media mengenai pernyataan Ketua Umum DPP PDIP Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri nan mewanti-wanti kader Partai agar tidak bermain dua kaki. Deddy enggan berbincang banyak mengenai siapa pihak nan bermain dua kaki itu di PDIP.
"Kalau soal dua kaki memang pasti ada di mana-mana dua kaki. Karena bisa semua punya dua kaki untuk berdiri. Kalau satu kaki pasti pegal," kata dia.
"Jadi, saya kira saya tidak bakal lebih jauh lantaran Ibu Mega sudah berbincang soal itu. Dan saya tidak perlu merespons lebih jauh," tambah Deddy.
5. Pastikan Telusuri Penyebar Spanduk nan Menyerang Megawati
Menjelang kongres PDI Perjuangan (PDIP), beredar spanduk-spanduk provokatif nan menyerang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ketua DPP PDIP Ronny Talapessy memastikan pihaknya bakal mengusut dan menelusuri kreator spanduk tersebut.
"Kita telusuri, jelas tindakan pemasangan spanduk ini sangat terorganisir," kata Ronny kepada wartawan, Sabtu 21 Desember 2024.
Terkait dugaan otak di kembali penyebaran spanduk, Ronny tidak menyebut nama. Namun dia menduga pelaku adalah pihak nan terganggu dengan ketegasan Megawati.
"Siapa pelakunya? Dugaan saya adalah pihak-pihak nan merasa terganggu dengan ketegasan dan konsistensi Ibu Megawati Soekarnoputri terhadap persoalan-persoalan kebangsaan," ucap Ronny.
Menurut Ronny, pihaknya telah membikin laporan ke pihak kepolisian belum diterima.
"Kami sudah mencoba membikin laporan polisi di SPKT Polda Metro Jaya, tapi belum diterima. Tapi kami tetap meminta abdi negara kepolisian bertindak, lantaran itu adalah corak provokasi." pungkas Ronny.
6. Melihat Spanduk nan Dipermasalahkan DPP PDIP di Jalan-jalan Jakarta
Pihak DPP PDI Perjuangan (PDIP) mempermasalahkan beredarnya spanduk-spanduk bersuara negatif bermunculan jelang kongres partai nan bakal digelar tahun depan.
Berdasarkan pantauan Jumat 20 Desember 2024, sejumlah spanduk terpajang di sejumlah letak di Jakarta nan mempelesetkan nama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi Partai Demokrasi Ilegal Indonesia (PDIP).
Dalam spanduk berwarna merah itu juga terlihat adanya wajah Megawati Soekarnoputri.
Tak hanya itu, dalam spanduk itu juga bertuliskan DPP PDIP 2019-2024 legal sesuai UU nomor 2 Tahun 2011 Tentang Parpol. Kemudian, tertulis juga DPP PDIP 2024-2025 terlarangan lantaran tanpa kongres.
Selanjutnya, ada juga tulisan dalam spanduk itu ialah SK Menkumham No.M.HH-05 AH.11.02 Tahun 2024 ilegal. Dalam spanduk itu juga tertulis dengan huruf capital dan besar ialah 'MEGAWATI ILEGAL'.
Semua spanduk nan terpasang di beberapa letak itu dengan tulisan alias isi nan sama, namun berlatar warna nan berbeda-beda. Mulai dari merah, hitam hingga putih.