ARTICLE AD BOX
librosfullgratis.com, Jakarta - Pengangkatan Riefian Fajarsyah namalain Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN) menimbulkan kontroversi publik. Banyak pihak nan meragukan kualitas vokalis band Seventeen itu di bumi perfilman.
Publik mempertanyakan kapabilitas Ifan dalam memimpin perusahaan movie negara. Pertanyaan seputar pengalaman dan keahliannya di bagian perfilman menjadi sorotan utama. Banyak nan menilai keputusan ini bertentangan dengan prinsip meritokrasi.
Berbagai pihak pun memberikan respons mengenai polemik pengangkatan Ifan sebagai Dirut PFN, mulai dari Istana Kepresidenan hingga DPR RI.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi meyakini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentu mempunyai pertimbangan nan matang dalam menunjuk Ifan menjadi bos baru PT PFN.
"Saya rasa penjelasan kementerian BUMN sudah lebih dari cukup. Mereka pasti sudah punya pertimbangan nan matang," ujar Hasan kepada wartawan di Istana, Jakarta, Jumat (14/3/2025). Namun, pernyataan ini tak sepenuhnya meredam kritik nan berdatangan dari beragam kalangan.
1. Istana Percaya Pertimbangan Kementerian BUMN
Istana Kepresidenan melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menyatakan bahwa Kementerian BUMN telah mempertimbangkan matang pengangkatan Ifan Seventeen.
Mereka percaya Kementerian BUMN telah melakukan proses seleksi nan tepat. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas kontroversi nan muncul.
"Saya rasa penjelasan kementerian BUMN sudah lebih dari cukup. Mereka pasti sudah punya pertimbangan nan matang," ujar Hasan kepada wartawan di Istana, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Meskipun demikian, tanggapan Istana ini belum sepenuhnya memuaskan publik nan tetap mempertanyakan kriteria dan proses seleksi Dirut PFN.
2. Fedi Nuril Singgung Merit System
Aktor Fedi Nuril turut menyuarakan kritiknya terhadap pengangkatan Ifan Seventeen sebagai Dirut PT PFN. Melalui akun media sosialnya, Fedi mempertanyakan janji meritokrasi nan disampaikan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menilai pengangkatan Ifan tidak sesuai dengan prinsip tersebut.
"Kata @prabowo, ‘Kita kudu menuju ke arah merit (kemampuan) system. Prestasi!’ Tapi, nan diangkat menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) malah Ifan Seventeen, nan kemampuan, pengalaman, dan prestasinya dalam movie Indonesia enggak jelas," tulis Fedi. Kritik Fedi mewakili sebagian besar opini publik nan meragukan kompetensi Ifan.
3. Tanggapan PT PFN
Head of Corporate Secretary PFN, Ihsan Chairdiansyah, menjelaskan bahwa Ifan Seventeen telah lama berkecimpung di industri imajinatif dan mempunyai pengalaman di perfilman. Ia menekankan bahwa latar belakang Ifan sebagai musisi tidak serta merta mengurangi kapasitasnya. PFN berupaya memberikan klarifikasi.
Ihsan menjelaskan, "Penting kami sampaikan bahwa terlepas dari latar belakang Pak Ifan sebagai musisi alias vokalis band Seventeen, Pak Ifan itu sebenarnya sudah cukup panjang terlibat dalam industri imajinatif ini."
Penjelasan ini bermaksud untuk menepis dugaan bahwa Ifan tidak mempunyai pengalaman di bagian perfilman.
Lebih lanjut, Ifan sendiri menjelaskan pengalamannya sebagai produser film, termasuk sebagai executive produser movie nan sukses di platform OTT milik pemerintah. Ia juga menyebut pengalamannya memimpin Production House sejak 2019. Hal ini sebagai sanggahan atas kritik nan dilayangkan.
4. Kementerian BUMN Beberkan Kapabilitas Ifan
Juru bicara Kementerian BUMN, Putri Violla, mengakui adanya keraguan publik terhadap pengalaman Ifan di bumi perfilman. Namun, dia menekankan bahwa Ifan mempunyai pengalaman sebagai produser film. Kementerian BUMN menilai perihal ini sebagai bukti kapabilitas Ifan.
Putri menambahkan bahwa kiprah Ifan di bumi intermezo menunjukkan kompetensi dan kreativitasnya. Mereka berambisi Ifan dapat memberikan gebrakan baru bagi PFN. Kementerian BUMN berupaya meyakinkan publik atas keputusan mereka.
"Sebenarnya jika kita lihat dari kiprahnya itu Ifan bukan hanya di bumi musik saja. Ifan punya pengalaman jadi produser, sehingga kemudian kita harapkan bisa membawa perkembangan baru untuk PFN," ujar Putri.
5. DPR Soroti Kondisi Memprihatinkan PFN
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, melakukan sidak di PT PFN dan menyatakan keprihatinannya atas kondisi perusahaan. Ia menemukan beragam masalah, termasuk gedung lama, uutang nan banyak, penghasilan tenaga kerja nan tertunggak, dan operasional nan tersendat. DPR turut menyoroti masalah internal PFN.
"Kami telah memandang kondisi terkini perusahaan movie negara dan dengan keadaan nan cukup memprihatinkan, gedung lama, hutang banyak, penghasilan tenaga kerja tetap tertunggak, penghasilan dewan nan belum terbayar, dan operasional serta biaya produksi nan tersendat-sendat," ungkap Dasco. Kondisi ini menjadi perhatian serius DPR.
DPR menyatakan dukungannya terhadap perusahaan nan sekarang dipimpin Ivan Seventen tersebut, dan berambisi PFN dapat menjadi pusat konten negara.
6. Ifan Seventeen Jawab Keraguan Publik
Ifan Seventeen menanggapi keraguan publik dengan menjelaskan pengalamannya di industri perfilman. Ia menekankan bahwa dirinya telah mempunyai Production House sejak 2019 dan pernah menjadi executive produser film. Ifan membantah dugaan bahwa dirinya hanya seorang penyanyi.
"Jadi kebetulan banyak publik nan belum tahu sebenarnya dari tahun 2019 saya itu udah punya PH, Production House," jelas Ifan. Ia berupaya meluruskan kesalahpahaman publik.
Ifan juga mengungkapkan rencana untuk membenahi kondisi internal PFN nan memprihatinkan. Ia berjanji bakal memprioritaskan pembayaran penghasilan tenaga kerja nan tertunggak sebelum konsentrasi pada produksi film.
"Karena saya memandang ada banyak sekali masalah nan ada di PFN nan perlu dibenahi, nan perlu dibenahkan. Ini jika saya analogikan begini, PFN ini, maksudnya begini, gimana orang bisa berkarya jika mereka perutnya aja tetap lapar? Ini nan dihadapi oleh PFN," kata dia.