Afrika Selatan Sesalkan Dubesnya Diusir As Karena Dianggap Benci Trump

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Pretoria -

Afrika Selatan menyesalkan keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengusir Duta Besar mereka, Ebrahim Rasool, nan dituduh membenci negara itu dan Presiden Donald Trump. Otoritas Afrika Selatan menyerukan "kesopanan diplomatik" antara kedua negara.

Pengusiran Rasool itu diumumkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio, nan dalam pernyataannya via media sosial X menyatakan sang Duta Besar Afrika Selatan "tidak lagi diterima di negara kita nan dahsyat ini".

Rubio juga menyebut Rasool sebagai "politisi nan doyan menghasut tentang ras, nan membenci Amerika dan membenci @POTUS" -- merujuk pada julukan untuk Trump sebagai Presiden AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor kepresidenan Afrika Selatan dalam tanggapannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/3/2025), menyebut keputusan AS mengusir Rasool itu "disesalkan".

"Kepresidenan telah mengetahui pengusiran nan disesalkan terhadap Duta Besar Afrika Selatan untuk Amerika Serikat, Tuan Ebrahim Rasool," sebut instansi kepresidenan Afrika Selatan dalam pernyataannya.

"Kepresidenan mendesak semua pemangku kepentingan nan mengenai dan terdampak untuk menjaga kesopanan diplomatik nan telah ditetapkan dalam keterlibatan mengenai masalah ini," imbuh pernyataan tersebut.

"Afrika Selatan tetap berkomitmen untuk membangun hubungan nan saling menguntungkan dengan Amerika Serikat," tegas instansi kepresidenan Afrika Selatan.

Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.

Pengusiran Duta Besar Afrika Selatan ini menjadi perkembangan terbaru dalam meningkatnya ketegangan antara kedua negara beberapa waktu terakhir.

Pada Februari lalu, Trump membekukan support AS untuk Afrika Selatan, dengan mengutip undang-undang di negara itu nan diklaim olehnya telah memungkinkan tanah dirampas dari para petani kulit putih.

Pekan lalu, Trump semakin mengobarkan ketegangan dengan mengatakan bahwa para petani Afrika Selatan dipersilakan untuk menetap di AS, setelah mengulangi kembali tuduhannya soal pemerintah Afrika Selatan "menyita" tanah dari orang-orang kulit putih.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu