Ahok Tolak Wacana Gubernur Dipilih Dprd Sebab Ogah Balik Seperti Orba

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menolak wacana kepala wilayah dipilih oleh DPRD. Ketua DPP PDIP ini mengatakan pemilihan kepala wilayah lewat DPRD pernah dilakukan saat Orde Baru di bawa rezim Presiden ke-2 Soeharto.

"Kan dari dulu saya tolak. Iya dong. Alasan paling krusial kan kita kudu mengalami era orde baru. Hasilnya apa? Rakyat kan hanya jadi penonton, nggak peduli," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (31/12/2024).

Dia mengatakan pemilihan kepala wilayah lewat DPRD juga rawan politik uang. Dia mengatakan personil DPRD alias ketua partai bisa disuap alias diancam agar memilih calon tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita hanya deal-deal-an sesama ketua umum partai. Deal-deal-an juga bisa pakai duit juga. Oknum DPRD dibagi, diatur Atau diancam untuk pilih orang tertentu nan sudah ditentukan. Kita pernah ngalamin kok, era Orde Baru kok. Mungkin kalian tetap mini pada waktu itu ya," ucap Ahok.

Sebelumnya, wacana kepala wilayah dipilih oleh DRPD mencuat lagi usai dibicarakan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya di HUT ke-60 Golkar, Kamis (12/12/2024). Dia bicara perlunya perbaikan sistem pemilihan.

"Menurut saya, kita kudu perbaiki sistem kita, dan kita tidak boleh malu untuk mengakui bahwa kemungkinan sistem ini terlalu mahal, dari wajah nan menang pun saya lihat lesu juga, nan menang lesu, apalagi nan kalah," ujarnya.

Prabowo mencontohkan negara tetangga Malaysia, Singapura, India nan hanya memilih DPRD. Setelah itu, DPRD-lah nan memilih kepala daerah. Tiga negara nan dicontohkan Prabowo itu menganut sistem parlementer.

"Saya lihat negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih personil DPRD, ya sudah DPRD itulah milih gubernur alias bupati," ujar Prabowo.

(haf/imk)