ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah Indonesia telah membahas tawaran jual beli baru nan bakal disampaikan dalam negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS).
Pembahasan dilakukan berbareng Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Wakil Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk dan sejumlah pelaku industri. Salah satu pelaku upaya nan datang adalah Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Franky Welirang.
Salah satu poin krusial nan dibahas adalah mengenai pembelian daya dari Amerika Serikat. Rencananya, kata Airlangga, Indonesia bakal mengimpor bahan bakar hingga US$ 15,5 miliar.
"Dan siang hari ini kita baru saja membahas mengenai dengan apa nan dilakukan Indonesia mengenai dengan offer kepada Amerika mengenai dengan tarif. Jadi tadi sudah dibahas tentang rencana Indonesia mengenai pembelian daya nan totalnya bisa mencapai US$ 15,5 miliar," kata Airlangga.
Terkait dengan bahan bakar, pemerintah sebelumnya berencana meningkatkan impor Liquified Petroleum Gas (LPG) dari Amerika Serikat (AS), hingga 85%. Pemerintah, melalui Kementerian ESDM, mengungkapkan pihaknya juga bakal meningkatkan impor minyak mentah (crude oil) dan BBM dari Amerika Serikat. Nilainya mencapai di atas US$ 10 miliar. Nilainya ini diyakini bisa memberikan keseimbangan terhadap neraca perdagangan kita.
Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif importasi baru sebesar 10% ditambah dengan tarif resiprokal nan berbeda dari tiap perseorangan negara. Penerapan tarif resiprokal dilakukan AS untuk mengurangi defisit perdagangan terhadap negara mitra, seperti Indonesia nan dikenakan sebesar 32%.
Selain itu, turut dibahas pembelian peralatan agrikultur dan juga mengenai dengan rencana investasi termasuk di dalamnya oleh BUMN dan Danantara.
Menindaklanjuti rencana ini, Airlangga memastikan bakal ada pengesahan perjanjian dengan mitra dari AS mengenai rencana pengadaan bahan bakar dan pembelian barang-barang agrikultur.
"Sehingga rencananya bakal diadakan perjanjian ataupun Memorandum of Understanding antara Indonesia dengan mitranya di Amerika Serikat pada tanggal 7 Juli kelak dan dengan demikian menunjukkan bahwa Indonesia Incorporated Jadi antara pemerintah, regulator dan pihak pengusaha BUMN dan swasta Ini bersama-sama untuk meresponse mengenai dengan adanya pengenaan tarif resiprokal," paparnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Izin Impor BBM Bakal Dipersingkat Jadi 6 Bulan!