ARTICLE AD BOX

PEMERINTAH Amerika Serikat (AS) menegaskan tidak bakal menghentikan dukungannya terhadap pengedaran support kemanusiaan di Gaza, meskipun Israel telah mengakui bahwa sejumlah penduduk sipil terluka dalam serangan di dekat pusat pengedaran bantuan.
Dalam konvensi pers pada Senin (30/6), ahli bicara Kementerian Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menepis kemungkinan dihentikannya support kepada Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF).
"Yah, saya rasa jawabannya tentu saja tidak," ujar Bruce saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai potensi perubahan kebijakan tersebut.
Bruce menambahkan bahwa Israel, melalui pasukan pertahanannya (IDF), tengah menyelidiki kejadian tersebut. "IDF dan Israel telah mengumumkan bahwa mereka, tentu saja, sedang menyelidiki kejadian tertentu," sebutnya dikutip Anadolu, Selasa (1/7).
Dia juga menegaskan kembali posisi AS mengenai bentrok di Gaza. "Ini saat nan tepat untuk mengingatkan kita bahwa Hamas bertanggung jawab atas situasi terkini di Gaza," tegas Bruce.
Titik bantuan Gaza
Pernyataan Bruce disampaikan pada hari nan sama ketika pihak militer Israel mengakui bahwa penduduk sipil mengalami luka dalam kejadian nan terjadi di titik pengedaran bantuan.
Menurut laporan nan disampaikan oleh Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Timur Tengah, Asia, dan Pasifik, Khaled Khiari, kepada Dewan Keamanan PBB, sedikitnya 580 penduduk Palestina tewas sejak 17 Juni saat mencoba mengakses pengedaran support alias menunggu kehadiran konvoi.
Israel mengeklaim telah mengeluarkan petunjuk baru kepada pasukan di lapangan guna mencegah kejadian serupa. Namun, nomor korban terus meningkat di tengah situasi kemanusiaan nan memburuk.
GHF dilaporkan telah menyalurkan sekitar 51 juta makanan kepada masyarakat Gaza melalui empat titik pengedaran utama. Bruce menyatakan bahwa pekerjaan organisasi ini sangat menantang lantaran adanya pihak-pihak nan menentang keberhasilan bantuan.
"Ini tentu tidak mudah. Ada upaya dan pihak-pihak di lapangan nan tidak menginginkan keberhasilan ini, nan telah membikin kehidupan penduduk Gaza sengsara selama puluhan tahun," ujarnya.
Dorong gencatan senjata
Bruce menekankan bahwa AS tetap berkomitmen untuk mendukung upaya perdamaian.
"Kami juga, tentu saja, mengecam hilangnya nyawa dan kekerasan nan terus terjadi, tetapi itulah sebabnya kami melakukan apa nan kami lakukan, dan kami terus berupaya untuk mencapai gencatan senjata," katanya.
Dia juga menyampaikan bahwa penyelidikan nan dilakukan Israel merupakan langkah nan tepat dan bahwa Washington bakal terus memantau perkembangan tersebut.
"Israel melakukan perihal nan tepat dengan menyelidiki kejadian tersebut dan AS bakal mengawasinya," pungkas Bruce. (Fer/I-1)