ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Anggota DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto membentuk Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih.
Bamsoet menilai keberadaan 80 ribu koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia dapat memperkuat swasembada pangan, pemerataan ekonomi serta mewujudkan tercapainya Indonesia Emas 2045. Menurutnya, Program Koperasi Merah Putih juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendorong partisipasi aktif penduduk desa dalam perekonomian nasional.
"Pembentukan Koperasi Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah strategis nan tidak hanya ditujukan untuk memperbaiki perekonomian desa, tetapi juga untuk menciptakan masyarakat nan berdikari dan berkekuatan saing. Dengan support nan solid dari pemerintah pusat, daerah, serta partisipasi aktif dari masyarakat, koperasi ini dapat menjadi pilar penggerak kemandirian ekonomi Indonesia menuju cita-cita Indonesia Emas 2045," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (17/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikan Bamsoet dalam sambutannya di aktivitas Halal Bihalal Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) UNPAD di Restoran Rumarasa Nusantara, Kebayoran Baru Jakarta, Rabu (16/4) malam.
Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Bumi Alumni Universitas Padjadjaran (PBA) ini menjelaskan Koperasi Merah Putih dirancang sebagai pusat aktivitas ekonomi dan sosial bagi masyarakat desa. Koperasi ini menawarkan beragam jasa nan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk antara lain sembako dengan nilai terjangkau, akomodasi simpan pinjam, serta jasa kesehatan melalui klinik dan toko obat desa.
"Ketersediaan akomodasi penyimpanan hasil pertanian dan perikanan dalam corak cold storage juga menjadi perhatian dari koperasi ini. Sehingga, dapat meminimalisasi kerugian pasca panen nan sering dialami oleh para petani dan nelayan. Dengan sistem pengedaran logistik nan optimal, diharapkan kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi secara efisien," papar Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran (PADIH UNPAD) ini pun menambahkan, pembiayaan untuk pembentukan Koperasi Merah Putih ditunjang oleh beragam sumber, seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta Dana Desa.
Kemudian, Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) nan dikelola oleh Bank Himbara juga memberikan akses permodalan nan lebih luas bagi para pelaku upaya di desa. Menurutnya, perihal ini menjadi kesempatan bagi desa-desa nan aktif membentuk koperasi untuk mendapatkan insentif tambahan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
"Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ketimpangan ekonomi di Indonesia tetap menjadi tantangan, dengan proporsi masyarakat miskin di pedesaan mencapai sekitar 11,34% alias 13 juta jiwa pada tahun 2024. Koperasi Merah Putih diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga dapat mengurangi nomor kemiskinan," jelas Bamsoet.
Lebih lanjut, Bamsoet mengungkapkan dari perspektif sosial, keberadaan Koperasi Merah Putih berpotensi memperkuat jaringan sosial di masyarakat. Dengan menjadi pusat aktivitas, koperasi ini mendorong penduduk untuk berkolaborasi, berbagi pengetahuan, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Oleh lantaran itu, kata Bamsoet, keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari aspek ekonomi, tetapi juga dari akibat sosial nan dihasilkan.
"Koperasi Merah Putih menjadi sangat relevan dalam konteks dinamika perekonomian dunia nan terus berubah. Dengan memanfaatkan teknologi dan pendekatan inovatif, koperasi ini diharapkan dapat beradaptasi dengan tantangan nan ada, serta meningkatkan daya saing produk lokal. Partisipasi aktif dari masyarakat dalam menyusun dan mengelola Koperasi Merah Putih bakal menjadi kunci keberhasilan program tersebut," pungkasnya.
(akd/akd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini