ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan peningkatan jasa peringatan awal gempa bumi dan tsunami, setelah anggarannya tidak jadi mengalami pemotongan besar-besaran.
Di hadapan Komisi V DPR RI, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, lembaganya mendapatkan pagu anggaran Rp1,78 triliun setelah rekonstruksi anggaran. Angka ini mengalami kenaikan sekitar Rp400 miliar di bagian pelayanan publik. Dia pun memastikan pengurangan efisiensi anggaran ini bakal dimanfaatkan untuk pemeliharaan, operasi layanan, serta penguatan sistem penemuan awal bencana.
Dwikorita menjelaskan, anggaran untuk operasi modifikasi cuaca juga ditingkatkan menjadi Rp8 miliar dari kenaikan pagu nan diterima. Selain itu, BMKG juga mendapatkan pembiayaan dari pinjaman luar negeri melalui proyek Indonesia Disaster Resilient Initiative, nan digunakan untuk mengembangkan sistem peringatan awal gempa bumi dan tsunami.
"Saat ini, Indonesia belum mempunyai sistem peringatan awal gempa bumi nan bisa memberikan peringatan sebelum gempa terjadi. nan bisa kami lakukan baru sebatas memberikan info awal sekitar 5 menit setelah gempa terjadi," kata Dwikorita dalam Rapat Kerja (Raker) berbareng Komisi V DPR RI, Kamis (13/2/2025).
Dengan tambahan anggaran ini, BMKG berencana meningkatkan kecepatan penyampaian peringatan tsunami dari lima menit menjadi tiga menit. Percepatan ini diharapkan bisa memberi masyarakat waktu lebih banyak untuk menyelamatkan diri saat terjadi tsunami akibat gempa bumi.
"Dengan peningkatan anggaran ini, Insyaallah kami bisa mempercepat peringatan awal tsunami dari lima menit menjadi tiga menit," pungkasnya.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Gempa Guncang Aceh Selatan, Tidak Berpotensi Tsunami
Next Article Gempa Bumi M 5,3 Guncang Sukabumi Sore Ini, Tak Ada Potensi Tsunami