Bnn Rehabilitasi 12.204 Penyalah Guna Narkoba Selama 2024

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

librosfullgratis.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom mengungkapkan bahwa pihaknya selama 2024 telah merehabilitasi 12.204 penyalah guna narkoba.

"BNN melalui akomodasi rehabilitasi berupa balai, loka rehabilitasi, dan klinik pratama, telah merehabilitasi sebanyak 12.204 penyalah guna narkoba dari total 39.252 penyalah guna nan mengakses jasa rehabilitasi di Indonesia," kata Marthinus dalam aktivitas Konferensi Pers Akhir Tahun 2024 dan Pemusnahan Barang Bukti Tindak Pidana Narkotika, di Kantor BNN RI, Jakarta, Senin, 23 Desember 2024, seperti dilansir dari Antara.

Marthinus menjelaskan, jenis jasa rehabilitasi nan diberikan tersebut berupa baik rawat jalan maupun rawat inap nan disesuaikan dengan tingkat ketergantungan berasas hasil penilaian.

Dia menilai bahwa rehabilitasi merupakan pilihan terbaik untuk menangani persoalan penyalahgunaan narkoba agar penyalah guna dapat kembali menjadi manusia nan sehat secara bentuk dan mental, serta produktif di tengah-tengah masyarakat.

Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa BNN berupaya meningkatkan kapabilitas rehabilitasi pada akomodasi lembaga pemerintah agar semakin mudah dijangkau dan berkualitas.

"Secara berkelanjutan, BNN melakukan penguatan sejumlah akomodasi rehabilitasi. Pada 2024, sebanyak 216 akomodasi rehabilitasi BNN, dan 649 akomodasi rehabilitasi mitra BNN telah memenuhi standar nasional Indonesia alias SNI," jelas Marthinus.

Selain itu, dia mengatakan bahwa untuk memperluas jangkauan jasa rehabilitasi kepada penyalah guna narkoba kategori coba pakai, BNN mendorong dan menguatkan golongan masyarakat di suatu lingkungan untuk mempunyai keahlian penanganan awal terhadap penyalah guna narkoba maupun pencegahan kekambuhan melalui jasa intervensi berbasis masyarakat alias IBM.

"Pada 2024, telah terbentuk 418 unit jasa IBM dengan melibatkan 2.217 pemasok pemulihan," ujar Marthinus.

BNN Ungkap Ada 900 Kampung Narkoba di Indonesia

Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan terdapat lebih dari 900 kampung narkoba di Indonesia. Hal ini disampaikan Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus Hukom. 

"Kampung-kampung narkoba nan BNN identifikasi itu jumlahnya lebih dari 900 kampung, dan kami sedang concern ke situ," kata Komjen Pol. Marthinus Hukom dalam konvensi pers pengungkapan kasus narkoba di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, (1/11/2024).

Marthinus menjelaskan bahwa munculnya kampung narkoba dipicu oleh masalah ekonomi nan dimanfaatkan oleh bandar narkoba untuk mengendalikan kehidupan penduduk setempat. Bandar menawarkan jalan pintas untuk memperkuat hidup dengan melibatkan penduduk dalam upaya haram tersebut.

"Hubungan antara bandar dan masyarakat di kampung narkoba adalah patron-klien serta hubungan inti dan cangkang. Patron, ialah bandar, memberikan perintah kepada klien, ialah masyarakat setempat. Hal ini terjadi lantaran ada hubungan simbiosis mutualisme alias saling memberikan keuntungan," ujar Marthinus seperti dikutip dari Antara.

Sistem inti-cangkang menggambarkan bandar sebagai inti nan mengendalikan, sementara masyarakat menjadi cangkang nan melindungi bandar. "Makanya, tidak asing jika Polri alias BNN masuk ke kampung situ, dikeroyok," imbuh Marthinus.

Marthinus mengatakan pihaknya bakal memisahkan bandar dari kliennya, termasuk dengan menangkap bandar nan menguasai suatu kampung narkoba. Selain itu, BNN menerapkan pendekatan sosial, ekonomi, dan ilmu jiwa serta memberikan rehabilitasi kepada para pengguna.

"Ke depan, dengan Astacita Presiden RI, kami bakal mengoptimalkan kembali serta menguatkan kembali pusat-pusat rehabilitasi agar dapat menjangkau masyarakat dengan maksimal," ujar Marthinus.