ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Korlantas Polri resmi menutup Operasi Lilin 2024 selama libur Natal dan Tahun Baru. Astama Kapolri bagian Operasi, Komjen Verdianto Iskandar, menyampaikan sejumlah catatan selama penyelenggaraan Operasi Lilin 2024.
Verdianto mengapresiasi sejumlah keberhasilan Korlantas Polri dalam penyelenggaraan Operasi Lilin 2024. Salah satunya dalam penurunan nomor kecelakaan dan kematian.
"Saya mengucapkan apresiasi dan terima kasih nan sangat tinggi kepada kita semua, terutama nan mengawaki operasi dan rekan-rekan dari stakeholder nan lain, sehingga memang perencanaan operasi nan kita sudah buat ini hasilnya kita nyata, nan seperti disampaikan oleh Ka Ops tadi semua menurun," kata Verdianto di NTMC Korlantas Polri, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Verdianto menyampaikan sejumlah catatannya atas penyelenggaraan Operasi Lilin 2024. Salah satunya mengenai kecelakaan lampau lintas di Malang, Jawa Timur nan melibatkan bus dengan penumpang anak sekolah. Catatan lainnya adalah jembatan gantung putus di letak wisata di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
"Memang ada beberapa nan menjadi catatan kita, meskipun mungkin bukan kejadian nan menonjol, tapi ini menjadi catatan kita, nan perlu kita antisipasi untuk masa-masa nan bakal datang. Ada kecelakaan tanggal 23, bis, itu meskipun tidak menonjol, tapi itu melibatkan anak-anak sekolah. Ini sempat juga viral di Malang ya, itu meskipun tidak menonjol, tapi itu juga menjadi catatan kita anak sekolah," ucapnya.
Kemudian, Vedianto menyeroti jembatan gantung di lokasi wisata Sungai Malus Lubuklinggau putus. Insiden itu mengakibatkan penduduk luka-luka.
"Kemudian ada di tempat wisata, itu ada sebelas nan luka berat, itu di Lubuklinggau, lokasi wisata Batu Pepe namanya di Lubuklinggau itu. Jembatan nan harusnya di lokasi wisata itu hanya 30 orang maksimal, itu 100 orang nan lewat di situ, akhirnya jatuh, putus, itu menyebabkan sebelas orang nan luka berat," katanya.
Menurut Verdianto, memastikan keselamatan tidak hanya di jalan raya tetapi juga di tempat wisata. Sebab menurutnya, lokasi wisata kerap menyantap korban di musim liburan.
"Tapi itu menjadi catatan kita ke depan, lantaran memang objek operasi, baik Nataru dan operasi, kelak Operasi Ketupat, Itu sebenarnya ada 4 aktivitas sasaran operasi kita, nan terdiri dari Nataru ini ada aktivitas peribadatan," katanya.
"Kemudian transportasi, darat, laut, udara, kemudian aktivitas pada saat pergantian tahun lalu, di mana ada lokasi-lokasi pergantian tahun baru, dan di lokasi wisata dan di lokasi wisata ini. Dari tahun ke tahun memang selalu ada kejadian, selalu ada kejadian. Dalam catatan kami setiap tahun pasti ada. Kalau tahun lampau itu, itu di Jawa Tengah, Jembatan Kaca itu di Baturaden ya," jelasnya.
Dia berambisi beragam kejadian kecelakaan baik di jalan raya maupun di letak wisata menjadi perhatian berbareng semua pihak dalam penyelenggaraan operasi berikutnya.
"Jadi memang inilah operasi kami, dan kita semuanya, untuk bisa memperbaiki kualitas daripada operasi kita, di masa-masa nan bakal datang," katanya.
(lir/lir)