ARTICLE AD BOX
librosfullgratis.com, Jakarta - Cuaca pagi Jakarta hari ini, Kamis (3/7/2025) diprakirakan sebagian besar langitnya bakal berawan dan berawan tebal. Demikianlah prediksi cuaca hari ini.
Berdasarkan info dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca berawan tebal diperkirakan juga tetap berjalan hingga siang hari di sebagian besar wilayah Jakarta.
Namun, memasuki malam hari, BMKG melaporkan langit di Ibu Kota bakal berpotensi hujan ringan, selain Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu nan diprediksi berawan.
Adapun cuaca di wilayah penyangga Ibu Kota dilaporkan bervariasi. Di Bekasi dan Depok, langit bakal berawan tebal pagi hari, siang berawan dan berawan tebal, lampau hujan ringan diprediksi turun pada malam hari.
Untuk wilayah Bogor, BMKG memprediksi cuaca pagi berawan, siang hingga malam hujan ringan. Sementara itu, Tangerang diperkirakan cerah berawan pada pagi hari, siang hingga malam hujan.
Berikut info prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya nan dikutip librosfullgratis.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Jakarta Pusat | Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Jakarta Selatan | Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Jakarta Timur | Berawan Tebal | Berawan | Hujan Ringan |
Jakarta Utara | Berawan | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Kepulauan Seribu | Berawan Tebal | Berawan | Berawan Tebal |
Bekasi | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Hujan Ringan |
Depok | Berawan Tebal | Berawan | Hujan Ringan |
Kota Bogor | Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Tangerang | Cerah | Hujan Ringan | Berawan |
BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Intai Sejumlah Destinasi Wisata Saat Libur Sekolah
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai potensi cuaca ekstrem nan tetap dapat terjadi di sejumlah wilayah tujuan wisata selama periode libur sekolah.
Meski Indonesia telah memasuki musim kemarau, kondisi atmosfer nan tetap labil menyebabkan sejumlah wilayah tetap berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat, disertai angin kencang dan petir.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa musim tandus tahun ini belum merata lantaran angin Monsun Australia, nan menjadi pendorong utama kemarau, tetap relatif lemah.
Selain itu, suhu muka laut nan lebih hangat dari normal di selatan Indonesia turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif nan dapat menghasilkan hujan deras meskipun secara klimatologis sudah memasuki musim kemarau.
“Seharusnya, pada periode Maret hingga Mei angin Monsun Australia sudah dominan membawa massa udara kering dari selatan. Namun tahun ini, kekuatannya tertahan, sehingga sistem atmosfer skala mingguan seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin tetap aktif dan turut mendorong pembentukan awan-awan hujan,” ujar Dwikorita dalam siaran pers seperti dikutip dari laman resmi BMKG, Senin (30/6/2025)
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Dwikorita menerangkan, dalam sepekan ke depan, wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk beberapa lokasi wisata utama, diprakirakan mengalami peningkatan tutupan awan dan curah hujan.
Aktivitas MJO nan saat ini berada di wilayah Indonesia, terutama meliputi Jawa bagian tengah dan timur, Bali, Nusa Tenggara, serta sebagian Kalimantan, menjadi pemicu utama kondisi ini.
Selain itu, kelembapan atmosfer nan tetap tinggi serta angin timuran nan belum stabil menciptakan lingkungan nan mendukung terjadinya hujan, apalagi di area nan biasanya sudah kering di musim kemarau.
Di wilayah pegunungan, hujan berpotensi memicu longsor alias tumbangnya pohon, sementara di wilayah laut, angin kencang dan gelombang tinggi dapat menakut-nakuti keselamatan aktivitas wisata air.
Dwikorita menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam merencanakan perjalanan liburan, terutama menuju destinasi seperti area Puncak, Bandung Utara, Yogyakarta, Malang, dan Batu, nan berpotensi mengalami hujan pada siang hingga malam hari.