ARTICLE AD BOX

GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil langkah sigap dalam menanggapi kasus perusakan sebuah rumah nan terjadi di Desa Tangkil, Cidahu, Sukabumi. Insiden nan terjadi pada Jumat (27/6) itu mengundang perhatian luas, setelah rekaman kejadian tersebut beredar luas di media sosial dan memicu respons dari beragam kalangan masyarakat, baik di dalam maupun luar wilayah Jawa Barat.
Sebagai corak kepedulian terhadap kejadian tersebut, Dedi langsung turun ke lapangan dan menyambangi letak kejadian. Dalam kunjungannya ke rumah nan menjadi sasaran perusakan, dia berjumpa dengan pemilik rumah sekaligus korban dalam kejadian itu, ialah Nina. Rumah tersebut diduga digunakan sebagai tempat ibadah, nan kemudian menjadi pemicu ketegangan sosial di tengah masyarakat setempat.
Melalui unggahan video di akun IG pribadinya, @dedimulyaadi71, pada Selasa (1/7), dia menyampaikan apresiasi terhadap abdi negara kepolisian, khususnya Kapolda Jawa Barat dan Kapolres Pelabuhan Ratu, nan dinilai telah bersikap sigap dan sigap dalam menangani persoalan tersebut. Ia menyatakan bahwa langkah sigap kepolisian sangat krusial untuk mencegah bentrok berkembang lebih luas.
“Saya menyampaikan penghargaan nan setinggi-tingginya kepada Kapolda Jabar, Kapolres Pelabuhan Ratu, dan seluruh jejeran kepolisian nan sudah merespons kasus ini dengan cepat,” kata Dedi dalam video tersebut.
Penetapan Tersangka
Mantan Bupati Purwakarta itu juga menginformasikan bahwa perkembangan terakhir menunjukkan adanya kemajuan signifikan dalam proses hukum. Berdasarkan laporan nan dia terima, kepolisian telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka nan diduga terlibat langsung dalam perusakan rumah Nina.
Ia menegaskan bahwa dirinya bakal terus memantau dan mengawal jalannya proses norma hingga seluruh pihak mendapatkan keadilan nan sepatutnya.
“Sudah ada tujuh pelaku nan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Saya bakal terus mengikuti perkembangan proses hukumnya dan memastikan semua pihak nan terlibat mendapat perlakuan setara sesuai norma nan berlaku,” tegas Dedi.
Namun, menurutnya, penyelesaian masalah ini tidak cukup hanya melalui jalur hukum. Ia menekankan bahwa pemulihan sosial di tengah masyarakat juga menjadi aspek krusial nan tidak boleh diabaikan.
Untuk itu, dia mengimbau seluruh penduduk Cidahu dan masyarakat Jawa Barat secara umum agar senantiasa menjaga suasana nan aman, damai, dan harmonis, terutama dalam perihal keberagaman kepercayaan dan keyakinan.
Dedi juga mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi semangat toleransi antarpemeluk kepercayaan sebagai landasan hidup bermasyarakat. Ia berambisi agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
“Saya minta seluruh penduduk untuk kembali menjalani kehidupan nan tenteram dan saling menghormati. Toleransi adalah nilai nan kudu dijaga berbareng di Jawa Barat,” ujarnya.
Sebagai corak solidaritas, Dedi turut memberikan support biaya untuk membantu proses pembaharuan rumah nan dirusak. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meringankan beban korban serta mempercepat pemulihan kondisi bentuk bangunan.
Peristiwa ini telah menjadi sorotan nasional lantaran menyentuh rumor sensitif nan berangkaian dengan kebebasan berakidah dan kerukunan antarwarga. Gubernur Dedi Mulyadi pun menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak bakal tinggal tak bersuara terhadap tindakan nan berpotensi menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. (E-4)