ARTICLE AD BOX
librosfullgratis.com, Jakarta - Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Amich Alhumami, menyatakan pesantren mempunyai potensi besar untuk menjadi penggerak peradaban bumi Islam.
Pernyataan itu disampaikan dalam Konferensi Internasional Transformasi Pesantren nan digelar Dewan Syuro DPP PKB di Hotel Grand Sahid, Jakarta, 24–26 Juni 2025.
“Indonesia dapat menjadi lahan subur pertumbuhan kaum intelegensia Muslim terbesar di bumi dan pada saatnya menjadi penggerak peradaban bumi Islam,” ujar Amich dalam sesi konferensi, Rabu (25/6/2025).
Menurut Amich, potensi ini didukung oleh kiprah pesantren sebagai pemasok mobilitas sosial dan vertikal, serta kontribusinya terhadap pembangunan nasional, baik dalam bagian pendidikan, sosial, ekonomi, maupun budaya.
Amich menegaskan bahwa pesantren sejak dulu berkontribusi meneguhkan kebhinnekaan dan menjadi pemasok transformasi sosial. “Santri mempunyai posisi sentral dalam menjaga semangat kebangsaan dan mengukuhkan kebhinekaan,” tuturnya.
Ia mencontohkan peran santri dalam perjuangan kemerdekaan, termasuk melalui Resolusi Jihad 22 Oktober 1945. “Mengorbankan jiwa raga dalam beragam perlawanan terhadap kolonialis merupakan salah satu manifestasi terbesarnya dalam sejarah pergerakan Indonesia modern,” kata Amich.
Di sisi lain, pesantren juga mencetak generasi Muslim kelas menengah terdidik (pesantren-educated middle class group) nan sekarang aktif dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.
Anatomi Peran Strategis Pesantren
Amich menyebut anatomi kekuatan pesantren tercermin dari mobilitas sosial—melalui geneologi intelektual Muslim—dan mobilitas vertikal, seperti keterlibatan santri dalam politik dan kedudukan publik.
“Mobilitas sosial dan vertikal tersebut diidentifikasi sebagai susunan sosial baru bumi pesantren,” jelas Amich nan juga Ketua Gugus Kerja Manajemen Talenta Nasional.
Ia merinci peran pesantren di lima bagian strategis: sosial, pendidikan, ekonomi, politik, dan budaya. Di bagian sosial, muncul jaringan ustadz dan ikatan kekerabatan; di bagian pendidikan, muncul kelas menengah Muslim nan terpelajar.
Data Kedeputian PMK Bappenas 2024 mencatat pertumbuhan signifikan pada lembaga dan jumlah santri pesantren, terutama di pesantren non-kitab kuning. Jumlah pesantren non-kitab kuning meningkat dari 403 lembaga pada 2023 menjadi 2.558 lembaga pada 2024 alias naik 534,74 persen. Sementara jumlah santrinya naik dari 116.835 menjadi 402.197 orang alias tumbuh 244,24 persen.
Sebaliknya, jumlah santri pesantren kitab kuning menurun dari 4,07 juta pada 2023 menjadi 3,14 juta pada 2024.
“Peningkatan jumlah santri perlu didukung dengan upaya penguatan sistem rekognisi lulusan pendidikan pesantren agar dapat setara dengan lulusan pendidikan formal,” ujar Amich.
Ratusan santri dan pengasuh pondok pesantren, serta masyarakat kabupaten Pinrang, menggelar dzikir dan angan bersama.