Deregulasi Redam Serbuan Impor Barang Jadi

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Deregulasi Redam Serbuan Impor Barang Jadi Pengunjung tengah memilih busana jejak impor di Pasar Baru, Jakarta.(MI/Usman Iskandar)

WAKIL Menteri Perindustrian Faisol Riza menyambut positif kebijakan deregulasi perdagangan nan digulirkan pemerintah. Menurutnya, deregulasi ini telah melalui proses obrolan mendalam dan melibatkan pelaku industri secara langsung, termasuk asosiasi seperti Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia nan telah menyampaikan masukan mengenai kebutuhan pelaku upaya di beragam sektor.

"Kami terlibat dalam proses deregulasi kebijakan perdagangan. Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia dan beberapa asosiasi lain nan sudah menyampaikan masukan dan angan pada proses deregulasi ini sudah kami sampaikan dengan pas di dalam rapat-rapat koordinasi," ujarnya dalam konvensi pers, Jakarta, Senin (30/6). 

Faisol menegaskan, kebijakan baru Kementerian Perdagangan mengenai pelonggaran impor bahan baku dan bahan penolong industri sangat membantu bumi usaha. Banyak pelaku industri nan selama ini menanti kemudahan tersebut agar aktivitas produksi mereka dapat melangkah lebih efisien.

Selain bahan baku, Faisol juga menyoroti persoalan busana jadi dan aksesoris impor nan selama ini membanjiri pasar dalam negeri. Ia berambisi dengan adanya deregulasi ini, produk-produk tersebut dapat dikendalikan lebih ketat sehingga memberi ruang lebih luas bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional.

"Di samping itu, busana jadi, aksesoris busana jadi, ini nan selama ini menjadi catatan kami semua, busana jadi nan banyak di pasaran ini tentu diharapkan pada deregulasi kebijakan perdagangan ini bakal semakin berkurang, sehingga para pelaku upaya bakal mendapatkan kesempatan nan lebih banyak, lebih besar untuk bisa memanfaatkan pasar dalam negeri dan produksi dalam negeri mereka bisa diserap oleh pasar," jelasnya. 

Faisol juga menyebut sektor perikanan, tambak, furnitur, dasar kaki, sepeda roda dua dan tiga, hingga food tray turut merasakan faedah dari kebijakan ini. Dukungan terhadap program peningkatan gizi nasional pun bakal ikut terdorong melalui kelancaran pengedaran produk-produk pendukung seperti food tray.

Lebih lanjut, Faisol menekankan, Kementerian Perindustrian siap melakukan penyesuaian kebijakan internal untuk menghindari tumpang tindih regulasi, sekaligus menyesuaikan dengan arah deregulasi nasional nan sekarang tengah bergulir.

"Mengenai tumpang tindih, unik di Kemenperin, bakal ada penyesuaian jika memang dibutuhkan sesuai dengan paket deregulasi nan pertama ini nan sudah dikeluarkan oleh Kemendag," tuturnya.

Soal peralatan jadi, terutama tekstil, Faisol menilai kebijakan ini bakal berakibat signifikan terhadap peningkatan utilisasi kapabilitas industri domestik. Ia optimistis, dengan kemudahan bahan baku serta pengendalian impor peralatan jadi, sektor tekstil dan industri lainnya bakal makin kompetitif.

"Jika seperti deregulasi nan ada sekarang ini, saya kira utilisasi di sektor tekstil bakal meningkat. Terutama lantaran bahan baku juga dimudahkan. Tentu saja bakal ada perkembangan nan kami harapkan di IKI sektor tekstil juga bisa lebih tinggi lagi, sehingga industrinya pun bakal cukup terlindungi dalam sektor tekstil maupun sektor-sektor lain nan diberikan kemudahan untuk bahan baku seperti furnitur, dan nan lainnya," pungkasnya. (Mir/E-1)