Dilepas Langsung Bupati Ipuk, Hari Terakhir Kejurnas 2025 Hadapi Tanjakan Tersulit Di Asia

Sedang Trending 17 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

librosfullgratis.com, Banyuwangi Hari terakhir Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2025 nan digelar di Banyuwangi memperlombakan men elite dan women elite nomor Individual Road Race (IRR), Senin (30/6/2025). Dilepas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, para pembalap pembalap adu sigap di salah satu track tersulit di Asia ialah pegunungan Ijen. 

Laga pamungkas para pembalap ini mengambil start di depan instansi Bupati Banyuwangi dengan garis akhir di Paltuding, kaki Gunung Ijen, menempuh jarak 175 kilometer. Lintasan kali ini disebut sebagai salah satu nan paling berat. Tak hanya panjangnya rute, para cyclist juga kudu menghadapi medan ekstrim menuju Paltuding nan dijuluki jalur neraka King of Mountain (KOM).

Tanjakan menuju Paltuding beberapa titiknya mempunyai gradien kemiringan hingga 23 persen. Para rider memerlukan kekuatan ekstra untuk menaklukkan tanjakan nan dikenal salah satu tersulit di Asia tersebut.

Wakil Ketua Harian PB ISSI, Jadi Rajagukguk mengatakan, Banyuwangi dipilih lantaran sudah berilmu menggelar kejuaraan. Lebih lagi, pemerintah dan masyarakatnya sangat mendukung.

Ajang ini merupakan rangkaian seleksi para atlet balap sepeda potensial Indonesia untuk disiapkan menuju SEA Games, Asian Games, hingga Olympic.

“Banyuwangi kami pilih lantaran infrastrukturnya lengkap, jalurnya berkualitas, dan masyarakatnya sudah terbiasa dengan event olahraga skala besar,” ungkapnya saat datang di Banyuwangi.

Bupati Ipuk Berharap PB ISSI Gelar Kejurnas Tiap Tahun di Banyuwangi

Bupati Ipuk menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PB ISSI lantaran memilih Banyuwangi sebagai tuan rumah. Menurutnya, event ini membawa akibat ekonomi nan signifikan bagi Banyuwangi.

“Event ini meningkatkan kunjungan wisata di Kabupaten Banyuwangi. Hotel dan penginapan kami penuh, UMKM hidup, dan masyarakat ikut merasakan dampaknya,” kata Ipuk.

Selain itu, Ipuk menyebut Ijen sudah menjadi ikon nasional. Ia berharap, event kejuaraan semacam ini bisa terus berkepanjangan dan melengkapi serangkaian agenda balap sepeda nan digelar tahun ini di Banyuwangi.

“Mudah-mudahan event ini terus berkepanjangan dan melengkapi nan sudah ada. Seperti Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) nan masuk dalam almanak Union Cycliste Internationale (UCI) Asia,” ujarnya.

Kejurnas di Banyuwangi digelar empat hari, Jumat-Senin (27-30/6/2025). Ajang ini masuk agenda rutin PB ISSI tiap tahun dan agenda UCI. Kejurnas tahun ini diikuti sekitar 251 pembalap dari 23 provinsi.

(*)