Film Panggil Aku Ayah Soroti Sisi Humanis Debt Collector

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Film Panggil Aku Ayah Soroti Sisi Humanis Debt Collector Poster movie Panggil Aku Ayah(imdb)

FILM komedi tentang family nan berjudul Panggil Aku Ayah, nan bakal tayang pada 7 Agustus 2025 menyoroti sisi humanis dari seorang debt collector alias penagih utang nan terkenal rawan dan menyeramkan.

"Debt collector ini buat mereka adalah tugas, pekerjaan juga. Tapi jika kita mau lihat lebih dalam lagi, menariknya adalah mereka juga
manusia nan kudu tinggal jauh dari keluarganya, mencari nafkah, keluarganya sedang menanti bapaknya mencari nafkah," kata Aktor Ringgo Agus Rahman, dikutip Rabu (9/7).

Pemeran karakter Dedi itu mengatakan dirinya sampai kudu berlangganan sebuah platform video streaming untuk bisa menonton movie aslinya dari Korea Selatan nan berjudul Pawn, untuk bisa memahami karakter tokoh nan banget kontras dengan dirinya dan memahami alur kisah secara keseluruhan.

Uniknya, dia menilai sosok debt collector lebih lekat dengan kehidupan masyarakat di Indonesia lantaran banyaknya kasus nan melibatkan
profesi tersebut berseliweran di media sosial.

Sosok nan semula digambarkan sebagai orang menyeramkan dan doyan main kekerasan di dalam movie tersebut, menurutnya, bakal jauh lebih disorot sebagai seseorang nan berjuang keras demi anak, nan apalagi tidak punya hubungan darah dengannya.

Perubahan-perubahan nan muncul dalam diri Dedi dan tokoh lainnya bakal memunculkan suatu pemikiran bahwa debt collector juga merupakan manusia dan bagian dari suatu keluarga.

Alur cerita bakal semakin enak-enak untuk diikuti lantaran Ringgo dan para pemain lain bakal menyesuaikan diri dengan nilai-nilai dan budaya nan melekat pada masyarakat Indonesia, khususnya suku Sunda dari Jawa Barat.

"Misalnya terbayang kan ya jika penagih utang di Indonesia adalah seperti itu, jika di luar negeri nan terbayang dia pakai jas, jika di Indonesia nan terbayang jaket kulit dan segala macam," ujar dia.

Aktris Tissa Biani nan turut bermain dalam movie menjadi karakter Intan setelah dewasa mengatakan movie itu bakal mengajarkan menerima luka dan cinta nan bakal membentuk diri seseorang di masa depan.

Masa mini bakal membentuk langkah seseorang untuk memandang family dan makna hidup lainnya.

"Intan tumbuh dengan perjuangan unik nan membuatnya belajar makna keluarga. Menurut saya, perihal ini sangat relevan dengan generasi sekarang, nan sering kali dibesarkan dan dipengaruhi oleh orang-orang di luar struktur family tradisional," kata Tissa.

Sutradara Benni Setiawan menyatakan dia berupaya untuk tetap mempertahankan pesan utama, namun dihadirkan dengan konteks lokal Indonesia nan kuat.

"Dengan kualitas para pemeran nan bisa menghidupkan karakter dan emosi cerita, saya berambisi penonton tidak hanya bakal terhibur, tapi juga dapat menemukan makna baru tentang sebuah relasi keluarga," kata Benni.

Panggil Aku Ayah merupakan drama komedi tentang family nan tumbuh dari kehadiran dan kepedulian, bukan semata dari darah. Melalui relasi antara Dedi (Ringgo Agus Rahman), sepupunya Tatang (Boris Bokir), dan Intan (Myesha Lin), penonton diajak tertawa, terharu, dan merefleksikan makna keluarga.

Diproduseri oleh Anggia Kharisma dan Novia Puspa Sari movie ini merupakan penyesuaian dari movie laku Korea Selatan berjudul Pawn,
produksi CJ ENM nan sekarang juga menjadi produser berbareng Visinema Studios.

Film ini menggabungkan lawakdan empati dalam cerita family nan relevan dan membumi.

Selain keterlibatan Ringgo Agus Rahman, nan baru saja memenangkan Piala Citra FFI 2024 untuk Pemeran Utama Pria Terbaik, movie terbaru dari kreator animasi Jumbo itu juga disutradarai Benni Setiawan. (Ant/Z-1)