Gaya Unik Satoru Mochizuki Dalam Melatih Timnas Indonesia Putri: Jarang Berteriak, Berdiri Di Samping Bench Hampir Di Sepanjang Laga

librosfullgratis.com, Jakarta - Satoro Mochizuki telah mengemban tugas sebagai pembimbing Timnas Indonesia Putri sejak awal 2024. Karakter pembimbing asal Jepang ini memang cukup menarik.

Misalnya nan diperlihatkan oleh Satoru Mochizuki saat memimpin skuad Timnas Indonesia Putri di Kualifikasi Piala Asia Putri 2026. Mochizuki tampak sangat kalem di sepanjang laga.

Bahkan, nyaris di sepanjang pertandingan antara Timnas Indonesia Putri melawan Kirgistan di Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (29/6/2025), Satoru Mochizuki hanya berdiri di samping bench pemain cadangan.

Hampir tidak ada teriakan nan keluar dari mulut Satoru Mochizuki di pertandingan tersebut. Awak media pun kemudian menanyakan kenapa Mochizuki melakukan perihal tersebut.

"Saya mungkin adalah satu-satunya pembimbing di bumi nan tidak pernah berteriak memberikan petunjuk di lapangan," ungkap Satoru Mochizuki. 

Usai laga Garuda Pertiwi melawan Kirgistan, pada partai pembuka Grup D Kualifikasi Piala Asia Putri 2026 di Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (29/06/2025), Pelatih Timnas Indonesia Putri, Satoru Mochizuki, melontarkan jawaban kocak saat mengomentari g...

Satoru Mochizuki mau menanamkan inisiatif dari para pemain asuhannya. Dengan berinisiatif, pemain bisa bertindak lebih sigap dan belajar dari kesalahan nan mungkin dilakukan.

Pemain nan bermain di lapangan tentu nan paling mengerti gimana kondisinya dan kudu sigap mengambil keputusan menurut Satoru Mochizuki.

"Saya selalu mencoba untuk menanamkan inisiatif dari pemain, saya ada saran tetapi dalam sepak bola pemain kudu mengambil keputusan," katanya. 

Satoru Mochizuki menyatakan tidak sepenuhnya irit bicara. Justru daya untuk itu ditumpahkan saat menggelar meeting alias pertemuan berbareng para pemain dan staf pembimbing nan lain.

Di pertemuan itu dibahas banyak hal. Termasuk saran-saran agar pemain bisa terus meningkatkan diri di pertandingan selanjutnya.

"Di meeting pemain banyak berpikir untuk pemahasan sepak bola," jelas Satoru Mochizuki.