Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Di Jawa Tengah Berangsur Turun

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok di Jawa Tengah Berangsur Turun Bupati Pekalongan Fadia Arafiq berbareng sejumlah pejabat setempat melakukan pengecekan stok dan nilai kebutuhan menghadapi lebaran Idul Fitri di Pasar Wiradesa, Kabupaten Pekalonga(MI/Akhmad Safuan)

MEMASUKI pertengahan bulan Ramadan, nilai sejumlah kebutuhan di Jawa Tengah berangsur turun, meskipun sejumlah organisasi lain tetap memperkuat tinggi, sehingga sejumlah pemerintah wilayah terus menggencarkan operasi pasar dan menyalurkan subsidi pangan.

Pemantauan Media Indonesia Minggu (16/3) nilai sejumlah peralatan kebutuhan berangsur turun seperti telur ayam ras, daging ayam puting, cabe dan sayuran, namun sejumlah organisasi lain seperti beras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng tetap memperkuat tinggi di pasar tradisional di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Harga telur ayam ras sebelumnya mencapai Rp29.000-Rp30.000 per kilogram turun menjadi Rp25.000-Rp26.000 per kilogram, daging ayam pangkas dari sebelumnya Rp36.000-Rp37.000 per kilogram turun menjadi Rp32.000-Rp33.000 per kilogram, demikian cabe sebelumnya mencapai Rp80.000-100 ribu per kilogram turun menjadi Rp40.000-Rp60.000 per kilogram.

Namun nilai komoditas lain tetap memperkuat tinggi seperti beras jelas medium nilai Rp13.000-Rp15.000 per kilogram, minyak goreng Rp17.000-Rp18.000 per liter, bawang merah Rp40.000-Rp50.000 per kilogram dan bawang putih Rp40.000-Rp45.000 per kilogram. "Sebagian kebutuhan pokok mulai turun, tetapi sebagian lain tetap memperkuat tinggi meskipun ada operasi pasar di sejumlah daerah," kata Rina,45, pedagang sembako di Pasar Johar Semarang.

Hal serupa diungkapkan Winarti, 35, pedagang sembako di Pasar Kliwon Kudus, meskipun stok peralatan di pasar tetap cukup berlimpah dan penduduk tidak mengalami kesulitan peralatan seperti beras, gula pasir, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, namun nilai tetap cukup tinggi, lantaran kebaikan nilai di tingkat pemasok juga sudah tinggi.

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mengatakan berasas pengecekan ke sejumlah pasar stok peralatan kebutuhan cukup banyak dan dapat memenuhi kebutuhan penduduk di wilayah ini hingga beberapa bulan ke depan, sehingga diminta agar penduduk tenang terutama menghadapi lebaran mendatang, meskipun tetap diminta untuk teliti memilih barang.

“Belilah secukupnya sesuai kebutuhan, jangan sampai ada penimbunan nan justru merugikan masyarakat sendiri dan tetap periksa info produk sebelum membeli,” ujar Sam'ani Intakoris usai melakukan pengecekan sejumlah pasar tradisional berbareng Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton.

Satgas Pangan bekerja sama dengan bagian Ekonomi Sekda dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Semarang juga terus melakukan pemantauan peralatan kebutuhan di sejumlah pasar tradisional di wilayah ini seperti Pasar Bandarjo Ungaran, Pasar Babadan Ungaran, Pasar Projo Ambarawa dan  Pasar Bringin.

"Warga diharapkan tenang dan tidak panik, lantaran berasas pengecekan kesiapan bahan pokok dalam kondisi aman, beragam kebutuhan utama seperti beras, minyak goreng, gula, daging, dan telur tetap tersedia dalam jumlah nan cukup," ungkap Kepala Polres Semarang Ajun Komisaris Besar Ratna Quratul Ainy.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Lili Sulistyawati mengungkapkan dalam upaya menjaga stabilitas nilai kebutuhan, telah disalurkan subsidi pangan, sehingga penduduk di wilayah ini dapat menebus sejumlah peralatan kebutuhan terutama beras dengan nilai murah seperti Beras bungkusan 5 kilogram dijual Rp55.000, minyaKita Rp14.000 per liter dan bawang merah Rp16.000 per 1/2 kilogram.

"Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan nilai pangan selama Bulan Ramadan hingga Lebaran Idul Fitri nanti," Tutur Lili Sulistyowati. (H-1)