ARTICLE AD BOX

SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, telah selesai menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pemeriksaan berjalan nyaris empat jam, dimulai pukul 10.00 hingga 13.30 WIB di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Senin (13/1).
Setelah pemeriksaan, Hasto tidak memberikan pernyataan apa pun kepada media dan hanya ditemani tim kuasa hukumnya.
Salah satu personil tim kuasa norma Hasto, Maqdir Ismail, menyatakan bahwa pemeriksaan berikutnya bakal dilakukan sesuai dengan kebutuhan penyidik.
“Pemeriksaan selanjutnya bakal disesuaikan dengan kebutuhan penyidik,” ujar Maqdir.
Namun, Maqdir enggan memberikan rincian mengenai materi pemeriksaan. Ia meminta agar pertanyaan mengenai perihal tersebut langsung diajukan kepada pihak KPK.
“Untuk hal-hal lain nan mengenai dengan perkara, silakan ditanyakan langsung kepada penyidik. Kami sepakat untuk tidak membahas materi pemeriksaan. nan jelas, Pak Hasto diperiksa untuk dua perkara, ialah kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan,” tambahnya.
Hasto datang dalam pemeriksaan kali ini setelah sebelumnya tidak memenuhi panggilan KPK pada Senin, 6 Januari 2025. Ia terlihat mengenakan setelan jas hitam dengan kemeja putih dan sempat menyapa awak media dengan senyuman sebelum memasuki gedung KPK.
Hasto juga didampingi sejumlah kuasa hukumnya, termasuk Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy.
Status Hukum dan Kasus nan Dihadapi
KPK telah menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap mengenai buronan Harun Masiku. Ia diduga berkedudukan aktif dalam upaya memenangkan Harun sebagai personil DPR melalui sistem pergantian antarwaktu (PAW) pada Pemilu 2019.
Selain itu, Hasto juga dijerat sebagai tersangka dalam kasus dugaan perintangan penyidikan.
Ia diduga terlibat dalam tindakan nan menghalangi penyelidikan kasus suap PAW, termasuk memerintahkan perusakan dan pembuangan sejumlah ponsel nan diduga mengenai dengan kasus tersebut.
Kehadiran Hasto di Gedung Merah Putih KPK menjadi sorotan publik, mengingat peran strategisnya dalam partai politik besar di Indonesia. KPK diperkirakan bakal melanjutkan penyelidikan dengan memanggil saksi-saksi dan pihak mengenai lainnya. (Z-10)