Ibas Dorong Kerja Sama Investasi Pengelolaan Sampah-lingkungan

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyampaikan komitmen besar Indonesia untuk menyelamatkan bumi dengan melindungi hutan, mempercepat daya hijau, mendorong investasi hijau domestik dan kerjasama area ASEAN. Termasuk gimana kerja sama dengan negara lain, salah satunya Singapura dalam menghadapi beragam rumor lingkungan, seperti perubahan iklim, air dan pengelolaan sampah.

"Menteri Senior, pertemuan hari ini bukan sekadar simbolis. Pertemuan ini terjadi di tengah tantangan dunia nan signifikan, bumi nan semakin dibentuk oleh kekuatan geopolitik, geoekonomi, dan realitas perubahan suasana nan tak terbantahkan," ungkap Ibas, dalam keterangannya, Sabtu (26/5/2025).

Hal tersebut disampaikan Ibas ketika mengunjungi Ministry of Sustainability and the Environment of Singapore (Kementerian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura), Kamis (24/4). Ibas berjumpa langsung dengan Senior Minister Amy Khor dan Senior Executive International Polciy Division
Jeanell Kiew.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibas kemudian menyoroti kondisi ini juga menyebabkan adanya kenaikan permintaan dan konsumsi masyarakat, mulai dari air, makanan, energi, hingga produksi sampah. Menurut Ibas, persinggungan kekuatan-kekuatan ini sedang membentuk kembali masa depan Indonesia.

"Kita pun menyaksikan meningkatnya permintaan lebih banyak makanan, air, energi, dan akhirnya lebih banyak sampah alias limbah nan kudu dikelola. Hal ini tidak hanya memerlukan penemuan tapi juga investasi dan kolaborasi," ungkap Ibas.

Ibas kemudian menyoroti gimana Singapura terus memimpin dengan memberi contoh dalam perwujudan kota hijau, pembangunan perkotaan, ekonomi sirkular, dan ketahanan iklim. Serta terus berinovasi dalam pengelolaan sampah melalui beragam label dan sektor.

Dalam kesempatan ini, Ibas kemudian menyampaikan gimana komitmen Indonesia dalam menyelamatkan bumi, mulai dari Forest and Other Land Uses (FOLU) hingga transisi daya dan peran generasi muda. Ibas mengatakan Indonesia mempunyai sasaran FOLU 2030.

Ibas kemudiab memaparkan bahwa selama jauh beberapa tahun lalu, Indonesia telah menanam lebih dari 2 miliar pohon. Menurut Ibas perihal ini sebagai upaya untuk mencapai tujuan keseluruhan memulihkan area rimba nan terdegradasi dan memerangi deforestasi.

Ibas kemudian menekankan saat ini, khususnya ASEAN perlu kerja sama, investasi dan kolaborasi. Di area ASEAN, Ibas mengatakan kebutuhan untuk kerja sama dalam keberlanjutan bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban.

"Di sini, diplomasi memainkan peran penting, bukan hanya antar pemerintah tapi juga antar parlemen, antar masyarakat, dan antar nilai kehidupan," papar Wakil Ketua Dewan Penasihat KADIN tersebut.

Ibas percaya diplomasi antar parlemen mempunyai peran membentuk narasi dunia nan berkepanjangan dan berkeadilan. Sebagai ketua dari MPR RI, Ibas menekankan pentingnya diplomasi antar parlemen dalam membentuk narasi dunia tentang keberlanjutan dan keadilan.

"Komitmen dari kedua negara melalui kementerian dan lembaga legislatif kita, dapat berfaedah sebagai kekuatan moral untuk melindungi bumi bagi generasi mendatang," tegas Ibas

Di akhir sambutannya Ibas berambisi kunjungan ini menjadi jembatan diplomasi dalam meningkatkan komitmen pada lingkungan. Ia berambisi kunjungan ini menjadi jembatan bagi Indonesia dan Singapura untuk memperkuat ikatan diplomasi.

"Meningkatkan komitmen lingkungan kita, dan bersama-sama memastikan bahwa area kita tumbuh tidak hanya lebih hijau, tetapi lebih adil, sehat dan lebih sejahtera," kata Ibas.

Dalam kesempatan ini, Senior Minister Amy Khor menyambut baik apa nan disampaikan delegasi Indonesia. Senada, Khor menyetujui adanya beragam tantangan dunia serta menyampaikan gimana komitmen Singapura dalam menghadapi berbagi rumor tersebut, terutama lingkungan dan daya hijau.

"Perubahan suasana dan ketidakpastian geopolitik, mengubah langkah bumi beropasi khsuusnya dalam perdagangan. ASEAN sebagai blok regional, kudu bekerja lebih erat dan mempercepat kerja sama kita,"jelas Khor.

"Dengan Indonesia kami memandang banyak kesempatan kerjasama di beragam sektor, untuk kami tentunya lingkungan. Di kementerian kami sendiri, mengelola dan mengurus pengelolaan air, sampah, serta ketahanan iklim," sambungnya.

Khor mengatakan salah satu penggeraknya ialah Rencana Hijau Singapura. Rencana hijau ini merupakan rencana seluruh pemerintah Singapura untuk mengatasi perubahan iklim, mengurangi konsumsi, dan melakukan daur ulang.

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini