Indahnya Toleransi Umat Beragama Di Semarang, Bagikan Takjil Buka Puasa Ramadan 

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Indahnya Toleransi Umat Beragama di Semarang, Bagikan Takjil Buka Puasa Ramadan  Warga lintas kepercayaan di Kota Semarang membagikan takjil kepada pengendara di Jalan Dr Kariadi Semarang Senin (17/3) sore.(MI/Akhmad Safuan)

Lalu-lintas di Jalan  Dr Kariadi Semarang cukup padat jelang waktu berbuka puasa,  atraksi barongsai dan bunyi musik menggema mengindang perhatian pengendara nan melintas hingga mengurangi kecepatan kendaraannya, apalagi sembari tetap berada diatas sepeda motor ratusan pengendara tersenyum lebar ketika menerima takjil cuma-cuma dibagikan puluhan orang.

Puluhan penduduk lintas kepercayaan seperti Islam, Hindu, Katolik, Kristen, Budha dan penghayat dengan model  busana unik masing-masing terlihat terus mengumbar senyum dan antusias memberikan takjil buka puasa kepada ratusan pengendara nan melintas, sebuah harmoni kerukunan antar umat berakidah terlihat bagus di bulan Ramadan ini.

Tanpa memandang dari mana berasal dan apapun keyakinannya, mengenakan busana unik mereka seperti pendeta, biarawan, suster hingga umat Islam bersarung dan berpeci terus bergerak di tengah jalan membagikan ratusan takjil menunjukkan toleransi luar biasa bakal kerukunan antar umat berakidah di Kota Semarang.

"Luar biasa dan terlihat indahnya toleransi ubat berakidah di Kota Semarang, secara berbareng penduduk lintas kepercayaan saling berbagi kebahagiaan di bulan Ramadan membagikan takjil kepada umat muslim nan sedang menjalankan ibadah puasa," kata Dian,45, penduduk Bandung nan sedang berada di Kota Semarang.

Gal serupa diungkapkan Helmi,50, penduduk Surabaya nan sedang melintas di Jajan Dr Kariadi Semarang, apalagi saking senangnya memandang pemandangan kerukunan antar umat berakidah ini, tidak hanya mengurangi untuk menerima takjil buka puasa, tetapi memarkirkan mobilnya di rumah sakit umum pusat (RSUP) Dr Kariadi nan tidak jauh dari pembagian takjil cuma-cuma tersebut untuk turut serta membantu.

Koordinator Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Semarang Setyawan Budy mengatakan bahwa aktivitas dilakukan ini merupakan corak kepedulian seluruh penduduk lintas kepercayaan dan menunjukkan toleransi serta kerukunan antar umat berakidah di wilayah ini, lantaran tidak hanya memberikan takjil kepada pengendara tetapi juga membagikan bingkisan kepada penduduk kurang mampu.

"Kegiatan ini merupakan inisiatif Pak Wito (Setyobudi) bagikan takjil kepada pengguna jalan dengan diikuti dari beragam agama, sehingga masyarakat bisa memandang kami di Semarang meski beda kepercayaan dan kepercayaan bisa hidup rukun dan saling bantu," kata Setyawan Budy.

Seluruh umat berakidah di Kota Semarang, ungkap Setyawan Budi, ramai rukun dan guyup serta bekerjasama membagikan takjil puasa Ramadan menjadi pemandangan nan indah, toleransi antar umat berakidah terbangun menunjukkan harmoni kerukunan, kedahaian antar ujar berakidah di Kota Semarang nan menang sudah cukup lama terjalin.

Sementara itu inisiatif  aktivitas bagi-bagi takjil cuma-cuma Setyobudi, seorang pedagang soto di Semarang mengaku merasakan kebahagiaan memandang pemandangan kerukunan antar umat berakidah nan tercipta dalam aktivitas ini, lantaran meskipun mereka berasal dari beragam kepercayaan dan kepercayaan namun dapat bekerjasama secara guyub untuk meringankan beban penduduk nan sedang menjalani puasa Ramadan.

"Saat ini kita bagikan 500 paket takjil, apalagi aktivitas saling berbagi ini terus bersambung pada momentum lainnya seperti saat Natal, Waisak dan hari besar keagamaan lainnya, sehingga Ajan terus tercipta harmoni keelokan kerukunan antar umat beragama," ujarnya. (H-1)