ARTICLE AD BOX

APA jadinya jika Presiden Amerika Serikat (AS) dan Perdana Menteri Inggris, dua tokoh paling powerful di dunia, malah sibuk saling sindir saat bumi nyaris hancur? Jawabannya ada di Heads of State, film aksi-komedi nan disutradarai Ilya Naishuller, dan dibintangi jejeran tokoh ternama, seperti Idris Elba, John Cena, Priyanka Chopra Jonas, Carla Gugino, Jack Quaid, Stephen Root, Sarah Niles, Richard Coyle, dan Paddy Considine.
Memadukan tindakan eksplosif, perbincangan komedi nan tajam, dan petualangan mendebarkan lintas negara, movie ini menghadirkan rangkaian segmen cepat, stunt nan kreatif, serta sentuhan nostalgia nan kuat dengan pesona unik era keemasan movie buddy action komedi tahun 90-an.
Ini adalah 5 argumen Anda tidak boleh melewatkan movie Heads of State:
1. Dua Tokoh Alpha dalam Satu Layar — Idris Elba dan John Cena Hadirkan Komedi nan Menghibur
Film ini menjadi arena reuni bagi Idris Elba dan John Cena setelah penampilan mereka dalam The Suicide Squad—meskipun kali ini, mereka (mungkin) tidak saling mencoba membunuh.
Idris Elba memerankan Sam Clarke, Perdana Menteri Inggris nan serius dan berilmu di militer. Sementara John Cena memerankan Will Derringer, mantan tokoh movie laga nan naik kedudukan jadi Presiden AS lantaran pesonanya.
Idris Elba mengungkapkan, "Kami memainkan dinamika klasik antara straight man dan funny man. Karakter saya, Sam Clarke, adalah seorang Perdana Menteri nan serius, penuh tekanan politik, dan selalu waspada. Sementara karakter John Cena, Will Derringer, adalah Presiden nan penuh percaya diri dan sangat santuy dengan pembawaan nan bisa dibayangkan seperti, 'Tenang saja, saya Presiden Amerika!'. Dua karakter ini apalagi mungkin tidak bisa sepakat soal makan siang. Tapi dari perbedaan itulah muncul dinamika nan kocak dan menyentuh. Di awal, penonton mungkin mengira mereka tidak bakal pernah cocok dan menganggap 'Mereka saling membenci satu sama lain' - tapi seiring cerita berkembang, hubungan mereka justru jadi cukup mengharukan."
2. Menggabungkan Aksi Gila dan Komedi Tajam
Dengan pengarahan Ilya Naishuller sebagai sutradara, Heads of State menyuguhkan tindakan penuh energi—jatuhnya Air Force One, tindakan kejar-kejaran di jalanan Trieste, hingga pagelaran tomat nan berantakan.
"Sesuatu nan saya pelajari sejak lama bahwa ketika kekerasan dikelilingi oleh humor, pengaruh komedinya justru terasa lebih kuat, lantaran kontras antara kedua unsur. Adegan aksinya pun terasa lebih menghantam, apalagi dalam rating PG-13. Kami tidak mengandalkan pengaruh 'darah', tapi semua tetap terasa intens dan kuat," ungkap IIya Naishuller.
Selain itu, pemilihan karakter lain juga semakin mendukung unsur tindakan dalam movie ini. Seperti Jack Quaid nan berkedudukan sebagai Marty Comer, salah satu pemasok CIA nan ditempatkan di sebuah pertambangan berkedok safehouse di Warsawa.
Jack Quaid menjelaskan, "Marty sudah sangat siap—dengan persediaan senjata, jebakan, dan segala persiapan lainnya. Ini adalah kesempatan baginya untuk melindungi idolanya, bintang movie Water Cobra, dan menunjukkan kemampuannya sebenarnya!"
3. Priyanka Chopra Jonas sebagai Agen MI6 nan Tajam, Cerdas, dan Romantis
Berperan sebagai Noel Bissett, Priyanka Chopra Jonas tampil dominan: kuat, strategis, dan punya sejarah asmara dengan Sam.
Di tengah adu argumen para pemimpin negara, dia tetap konsentrasi menyelamatkan dunia—dengan style khasnya dan permainan kata-kata meledek.
"Penonton bakal memandang Noel pertama kali di Festival Tomatina, ketika awalnya dia terlihat seperti jurnalis, tapi ternyata, dia adalah pembunuh penghasilan nan terjebak dalam situasi gila ini. Dia sempat menghilang lampau muncul kembali untuk membantu kedua laki-laki petinggi negara. Reuni itu sangat menarik lantaran dia dan Sam mempunyai kisah masa lampau bersama, dan kami semua kaget lantaran memandang satu sama lain tetap hidup! Dia adalah pembunuh penghasilan nan suka membikin lelucon garing. Saya betul-betul menikmati peran itu, sampai saya jadi sering membikin lelucon garing di kehidupan nyata!" terang Priyanka Chopra Jonas.
4. Road Trip Kacau Lintas Benua nan Terasa Nyata
Mengambil letak syuting di Prancis, Italia, Serbia, dan Inggris, Heads of State menghadirkan latar nan intens dan nyata—mulai dari tempat persembunyian di area konflik, penyergapan di kebun anggur, hingga tindakan kejar-kejaran di jalanan berbatu unik Eropa.
"Ini adalah movie road trip sesungguhnya di mana kami betul-betul menjelajahi bumi untuk menangkap beragam latar nan eklektik," ujar John Rickard, produser movie ini.
"Saya rasa dengan karakter cerita nan berskala global, ditambah dengan keberagaman letak syuting nan kami gunakan membikin movie ini terasa sangat besar. Perjalanan Will dan Sam melintasi beragam tempat menghadirkan tantangan tersendiri bagi mereka, dan justru inilah nan menjaga movie tetap segar dari awal hingga akhir, lantaran mereka terus bergerak dan beranjak dari satu tempat ke tempat lainnya," lanjutnya.
5. Satir Politik Penuh Nostalgia Buddy Comedy '90-an
Di kembali ledakan dan tawa, Heads of State adalah refleksi pandai tentang bumi politik saat ini—ketika ketenaran kadang lebih krusial dari kompetensi. Tetapi movie ini mengemasnya dengan ringan, humanis, dan banyak momen nan terasa relevan.
"Semakin lama Anda berbareng seseorang...," ujar John Cena, "...semakin besar Anda mulai saling mengandalkan, terutama saat nyawa jadi taruhannya. Di situlah persahabatan terbentuk."
Idris Elba menambahkan, "Di awal, hubungan mereka sangat tegang dan penuh pertentangan. Tapi setelah mereka diculik, mereka tak punya pilihan selain bekerja sama. Percakapan sengit antara karakter kami menjadi bagian dari komedi, dan aksi-aksinya juga sangat keren. Ini betul-betul corak pure escapism nan menyenangkan."
Heads of State siap membujuk kita tertawa dan merenung tentang sungguh kacaunya bumi ini. Film ini bakal tayang di Prime Video mulai 2 Juli 2025. (Z-1)