ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Gencatan senjata sepertinya bakal segera terjadi di Gaza, wilayah kantong Palestina. Sebelumnya, lebih dari 46.000 orang telah tewas di wilayah itu akibat serangan Israel melawan golongan Hamas.
Mengutip Reuters, para mediator memberi Israel dan Hamas draf akhir kesepakatan tenteram sementara itu, Senin waktu setempat, untuk mengakhiri perang di Gaza. Hal ini dikatakan seorang pejabat nan diberi pengarahan tentang negosiasi, dikutip Selasa (14/1/2025).
Draf akhir ini merupakan teroboan baru setelah Minggu tengah malam laporan menyebut ada pertemuan krusial nan juga dihadiri utusan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Brett McGurk, dan utusan Presiden terpilih AS Donald Trump, Steve Witkoff. Biden sendiri pun mengatakan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera nan telah diperjuangkannya nyaris terwujud dan Hamas mengatakan pihaknya sangat mau mencapai kesepakatan.
"Kesepakatan itu ... bakal membebaskan para sandera, menghentikan pertempuran, memberikan keamanan bagi Israel dan memungkinkan kita untuk meningkatkan support kemanusiaan secara signifikan bagi penduduk Palestina nan sangat menderita dalam perang nan dimulai oleh Hamas ini," kata Biden dalam pidatonya untuk menyoroti pencapaian kebijakan luar negerinya.
Secara rinci, pejabat nan diberi pengarahan tentang pembicaraan tersebut- nan tidak mau disebutkan identitasnya- mengatakan teks untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera disampaikan oleh Qatar kepada kedua belah pihak dalam pembicaraan di Doha, nan juga melibatkan kepala badan mata-mata Israel Mossad dan Shin Bet serta Perdana Menteri (PM) Qatar. Putaran pembicaraan lainnya direncanakan di Doha pada Selasa pagi ini untuk menyelesaikan rincian nan tersisa.
Seorang pejabat Israel mengatakan negosiasi sudah dalam tahap lanjut, di mana bakal ada pembebasan untuk 33 sandera Israel di Gaza. Saluran 12 Israel mengatakan embaga pemerintah telah diperintahkan untuk bersiap menerima sandera nan lemah dan sakit.
Delegasi Hamas juga memberikan sinyal positif. Ini setelah pertemuan dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, dengan mengatakan pembicaraan 'berjalan dengan baik'.
"Saya pikir ada kesempatan bagus kita bisa menutup ini... para pihak berada di titik puncak untuk bisa menutup kesepakatan ini," kata Penasihat Keamanan Nasional Biden, Jake Sullivan, menegaskan negosiasi di titik penting.
"Kami sangat berambisi bisa mencapai garis akhir, akhirnya... setelah sekian lama," ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Sebelumnya Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kerap mengatakan tak bakal mengakhiri perang sampai Hamas dibubarkan. Proposal perjanjian gencatan senjata juga kerap menguap lantaran Israel tak menyujui banyak klausul nan diperjuangkan Hamas.
Hamas mau mengatahkan akhir perang secara permanen. Salah satu rumor pentingnya adalah penarikan tentara Israel dari jalur Gaza.
Namun pelantikan Trump 20 Januari kelak membawa perubahan pada perang mengerikan itu. Ia meminta peperangan dihentikan meski mengancam "akan ada neraka nan kudu dibayar" selain sandera nan ditahan oleh Hamas dibebaskan sebelum dia menjabat.
Biden sendiri juga dilaporkan berbincang dengan Netanyahu minggu. Ia menekankan "kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata di Gaza dan pemulangan para sandera dengan lonjakan support kemanusiaan nan dimungkinkan oleh penghentian pertempuran berasas kesepakatan tersebut".
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Israel Masih Bombardir Gaza di Tengah Tekanan Gencatan Senjata
Next Article Ini Update Baru Gencatan Senjata Gaza, Sikap AS, Hamas & Israel