Jawab Tudingan Dunia, Perusahaan Nikel Ini Sukarela Diaudit

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, librosfullgratis.com - Baru ada dua perusahaan di Indonesia nan berani mengusulkan audit ke Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA). Diantaranya adalah PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan juga PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) alias Harita Nikel.

Chairman Indonesia Mining Institute, Irwandy Arif mengatakan IRMA bisa menjadi salah satu jalan untuk "membersihkan" tudingan dirty nickel. Namun Irwandy juga menegaskan audit tersebutbukan hanya satu-satunya jalan.

"Ada beberapa perihal nan bisa dilakukan, seperti ISO 14001 dan ISO 45001," ungkap Irwandy kepada librosfullgratis.com, Selasa (8/7/2025).

Namun dia juga menegaskan ada kemauan dari APNI dan Perapi menyusun bersama-sama standar Indonesia itu nan cocok nan mana.

"Kita menyesuaikan dengan kondisi Indonesia. Saya kira itu bakal dimulai, untuk memudahkan perusahaan-perusahaan nikel dan diterapkan di Indonesia. Karena memang jika kita lihat beberapa upaya-upaya dari perusahaan-perusahaan nan agak besar itu juga tanpa diwajibkan mereka sudah menerapkan beberapa sertifikasi nan sebenarnya selain IRMA," rinci Irwnady.

Menurutnya, perihal ini menjadi satu tanda positif bahwa perusahaan dengan kesadarannya sendiri untuk bisa mengikuti good mining practice, ESG dengan baik, dan lain-lain.

"Memperhatikan lingkungan keselamatan kerja, pekerja, dan lain-lain. Terutama untuk meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat dan bumi bahwa perusahaan-perusahaan tambang nikel di Indonesia itu suatu pertambangan nan bertanggung jawab," pungkas Irwandy.

Untuk diketahui, IRMA mempunyai rujukan standar dunia dalam audit pertambangan. Terutama di sektor mineral kritis nan saat ini tengah berkembang di beragam negara termasuk Indonesia.

Ditambah lagi, sektor mineral kritis di Indonesia tetap tergolong awal pengembangannya. Sehingga tetap ada kesempatan untuk memperbaiki tata kelola pertambangannya sejak dini. Salah satu langkah untuk memperbaiki tata kelola tersebut adalah dengan merujuk pada standar internasional tertinggi, dalam perihal ini adalah standar IRMA nan disebut sebagai "robust".


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Berani! Harita Nikel Putuskan Untuk di Audit IRMA