Jubir Pco: Laporkan Bila Temukan Penyelenggara Fiktif Atasnamakan Makan Bergizi Gratis

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

librosfullgratis.com, Jakarta - Pemerintah meminta masyarakat langsung melaporkan jika menemukan adanya oknum nan mengatasnamakan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memperoleh untung hingga melakukan penipuan.

"Kami mendapat laporan dari lapangan, ada oknum nan mencari keuntungan, apalagi ada nan penyelenggaraan fiktif mengatasnamakan Makan Bergizi Gratis, mereka menemui UMKM alias masyarakat dengan upaya cathering," ujar Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan alias Presidential Communication Office/PCO, Adita Irawati, Senin (13/1/2025).

Adita meminta masyarakat segera melapor jika menemukan praktik tersebut. Pemerintah pusat, kata dia, sudah membentuk wadah unik laporan masyarakat nan menemukan indikasi tersebut di lapangan, terhubung langsung dengan Badan Gizi Nasional (BGN).

"Jadi, jika menemukan alias memandang kondisi, mengetahui adanya perihal tersebut, laporkan saja. Sekarang BMG sudah ada platform pelaporan, ialah https://bgn.lapor.go.id/," ujar Adita.

Dia mengatakan, jika ada masyarakat nan menemukan indikasi penipuan dan perihal mencurigakan lainnya, selain bisa melapor via situs resmi BGN, juga bisa melaporkan langsung ke pihak berkuasa setempat.

"Atau jika menemukan indikasi ke arah pelanggaran itu, bisa melaporkan ke abdi negara norma terkait," kata Adita.

Sementara itu, pemerintah juga bakal melakukan pertimbangan secara berkala untuk penyelenggaraan makan bergizi cuma-cuma ini. Langkah tersebut bakal dilakukan secara berkala, dua hingga tiga bulan ke depan.

"Pasti bakal ada evaluasi, dari beberapa uji coba nan kami lakukan, lantaran MBG ini sudah diujicobakan 10 hingga 11 bulan nan lampau di beberapa sekolah, monitor lagi mungkin dalam 1 hingga 2 bulan ini," ujar Adita.

Jubir PCO soal Menu MBG Tuai Kritikan: Referensinya AKG

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan alias Presidential Communication Office/PCO, Adita Irawati angkat bicara soal menu Makan Bergizi Gratis (MBG) nan berbeda-beda dan dinilai sangat sederhana oleh sejumlah publik.

"Kami memang menerima banyak masukan, salah satunya menu. Sekali lagi kami tegaskan, referensinya adalah Angka Kecukupan Gizi (AKG). Bagaimana AKG itu terpenuhi dengan komposisi nutrisi seimbang, BGN (Badan Gizi Nasional) sudah menetapkan AKG tersebut, itu refensinya sudah ada," kata dia di SDN Lekong Gudang, Tangerang Selatan, Senin (13/1/2025).

Karena itu, Adita menuturkan, perihal ini wajar jika menu MBG akan berbeda-beda dari satu wilayah dan wilayah lainnya. Dan ini bakal tergantung dengan kondisi wilayah masing-masing.

"Tadi soal menu, lampau ada masukan lain mengenai adanya hal-hal teknis mengenai distribusi, jam distribusi. Ini sudah kami evaluasi, pengedaran disesuaikan dengan waktu jam belajar mengajar, makanya tiap sekolah bakal berbeda," ujar Adita.

Juga adanya jam belajar sekolah pagi dan siang, itupun bakal mempengaruhi jam pengedaran nan berbeda.

Serta adanya masukan mengenai pemberdayaan ekonomi, sehingga diharapkan nan menyediakan alias memasaknmenu MBG dilakukan oleh masyarakat sekitar, UMKM nan berada di sekitar letak sekolah penerima faedah tersebut.

"Semua tetap kudu kita sempurnakan lagi, dan ini sudah kami telaah berbareng BGN, sebagai penanggungjawab utama, berbareng kementerian dan lembaga terkait. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih atas masukannya, itu menjadi rujukan untuk lebih baik lagi," jelasnya.