Kembangkan Hidrogen Hijau, Pge Incar Pasar Ekspor

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, librosfullgratis.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengungkapkan bahwa saat ini perusahaan bakal menjajaki Negeri Sakura namalain Jepang untuk bisa menjual hidrogen hijau (green hydrogen) nan dihasilkan melalui daya panas bumi.

Direktur Operasi PGEO Ahmad Yani mengungkapkan pihaknya membuka kemungkinan penjualan hidrogen hijau pada perusahaan asal jepang ialah Tokyo Electric Power Company Holdings, Incorporated (TEPCO HD), hingga lembaga riset dan pengembangan nasional Jepang (NEDO).

"Untuk offtaker, kita bakal berupaya gimana memandang ini. Memang pasar dalam negeri saat ini kan tetap sepi, tapi kita juga tidak tertutup kemungkinan untuk pasar di luar. Kita juga sudah kerjasama dengan TEPCO, NEDO, kemungkinan untuk ekspor green hydrogen ke luar," jelasnya kepada librosfullgratis.com dalam program Energy Corner, Selasa (14/1/2025).

Sejatinya, pihaknya sudah mempunyai kerja sama dengan pihak Jepang perihal hidrogen hijau nan ada di Sulawesi Utara. Yani mengatakan bahwa nantinya hidrogen tersebut bisa dikombinasikan dengan amonia untuk mempermudah proses transportasinya.

"Di Sulawesi Utara, kita juga sudah kerjasama dengan TEPCO, NEDO Jepang. Kemungkinan untuk hydrogen itu bakal ekspor ke luar. Dan hydrogen ini juga bisa dikombinasikan dengan menjadi amonia, sehingga proses transportasinya menjadi lebih efisien," katanya.

Saat ini PGEO sudah memulai proyek percontohan alias pilot project pengembangan panas bumi menjadi hidrogen hingga 100 kilogram (kg) per hari di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Ulubelu.

Ahmad Yani meyakini pasar hidrogen di bumi bakal mengalami peningkatan di 2030. Maka dari itu, pihaknya merasa pengembangan hidrogen dari panas bumi menjadi kesempatan nan bagus.

"Kita sudah banyak mendengar publikasi, mendengar release mengenai dengan gimana perkembangan kebutuhan hidrogen dunia, apalagi Indonesia, bumi menyatakan tahun 2030 bakal ada peningkatan segala macamnya. Nah, apa nan kita lakukan di pertamina? Tentunya kita tidak tinggal tak bersuara untuk memandang ini," imbuhnya.

Sementara itu, hidrogen nan dihasilkan dari panas bumi oleh PGEO, bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Selain itu, untuk kebutuhan kilang dalam proses produksinya.

"Nanti hidrogen nan dihasilkan kita bakal coba deliver untuk pemenuhan SPBG nan dengan PNRE, alias waktu mungkin di kilang Plaju nan memerlukan hidrogen. Jadi, perihal nan menarik dalam pilot project nan kita lakukan, kita ada di samping membuktikan di geothermal, tapi juga ada research pengembangan di sini untuk optimisasi teknologi hidrolisis itu sendiri," tandasnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: PGE Ungkap Kesiapan Produksi Green Hydrogen dari Panas Bumi

Next Article Jokowi Saksikan Inovasi PGEO untuk Maksimalkan Potensi Geotermal