Kompolnas: Polri Tak Boleh Main-main Berantas Judol

Sedang Trending 5 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX
 Polri Tak Boleh Main-main Berantas Judol Ilustrasi(Dok. Litbang MI)

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim meminta polisi tidak main-main dalam memberantas judi online (judol). Sebab, komitmen pemberantasan judol masuk program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

"Nah, Polri tidak boleh main-main. Usut tuntas bagi siapa pun nan terlibat membekingi bandar," kata Yusuf dalam program Crosscheck Medcom.id, hari ini. 

Yusuf mengatakan dalam program Asta Cita Presiden Prabowo cukup jelas, lugas, dan gamblang komitmen pemerintah memberantas gambling online. Salah satunya, memperkuat pencegahan dan pemberantasan. Dengan demikian, kata Yusuf, abdi negara penegak norma kudu tegak lurus dengan pengarahan kepala negara.

"Karena itu Asta Cita kan, tidak boleh bermain-main. Jadi ya tanda kutip perang melawan titel itu sudah jelas lah, lantaran kan Pak Presiden itu orang nan tegas," ujar Yusuf.

Menurut Yusuf, ketegasan presiden itu untuk membebaskan masyarakat dari pelaku. Dia memandang masyarakat nan tersangkut gambling online itu adalah korban.

Lebih lanjut, Kompolnas selaku pengawas eksternal Polri dipastikan bakal terus mengawasi kegunaan Korps Bhayangkara itu sebagai tanggung jawab kepada presiden. Agar Polri betul-betul menjalankan pemberantasan gambling online tersebut. Terutama, menangkap bandar.

"Cuman ya jika pelaku ini kan sekarang banyak ya. Remaja 10 ribu, 10 ribu agak susah jika ditindak masif gitu kan. Ratusan itu ya," ujar dia.

Oleh lantaran itu, pemberantasan judol oleh Polri kudu sungguh-sungguh dan profesional. Dengan angan tidak ada lagi korban-korban gambling online nan berasas info sudah menyasar anak-anak, remaja, pelajar, dan mahasiswa.

"Jadi kami sebagai, sekali lagi ya, komponas sebagai pengawas pasti diharapkan tegas kepada Polri itu," pungkas Yusuf. (Yon/P-2)