ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta nan terletak di Ragunan, telah menjadi sorotan mengenai kondisi akomodasi dan perawatan hewan nan perlu ditingkatkan. Beberapa temuan dari kunjungan personil DPRD Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, pada Oktober 2024 lalu, menunjukkan bahwa banyak aspek nan memerlukan pembenahan, baik akomodasi maupun nutrisi hewan.
Dua bulan tepat usai sidak pertama, saat ini di Puskeswan Jakarta sudah terdapat banyak perubahan fundamental. Seperti pemberian pakan pada hewan dalam naungan Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Pusyankeswanak) Puskeswan telah lebih baik. Kondisi kucing dan anjing sekarang telah jauh berbeda, tidak seperti saat pertama disidak nan kurus kering dan malnutrisi, serta tampak sakit.
"Saat ini saya memandang kondisi kucing dan anjing tampak sehat dan terawat. Kandang-kandang rapi, bersih, dan secara random check body mereka tidak ditemukan kutu. Artinya Puskeswan Jakarta telah melakukan pembenahan dengan baik," kata Kenneth dalam keterangannya, Senin (23/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota DPRD Jakarta, Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth Bersama Ketua Animal Defenders Indonesia Doni Herdaru Tona Melakukan Sidak Ke Puskeswan Ragunan Jaksel. Foto: Dok. DPRD DKI
Pria nan berkawan disapa Bang Kent itu juga menambahkan, ada beberapa area nan tadinya nampak seperti penjara dingin perenggut nyawa, sekarang telah dirombak dan lebih terbuka, terang, sirkulasi udara baik, dan diisi oleh hewan-hewan nan ceria. Pola pemeliharaan telah sukses diperbaiki dan nampak bahwa apa nan dikeluhkan beberapa waktu lalu, diserap dengan baik dan mengerti apa nan kudu dilakukan.
"Pelaksana tugas Kepala Pusyankeswanak drh Hasudungan tampak serius menindaklanjuti temuan-temuan kemarin, diantara masalah-masalah nan beliau warisi saat menerima tugas sebagai Plt. Aspirasi dan temuan nan saya lakukan berbareng dengan para pencinta hewan dapat diterjemahkan dengan baik oleh Beliau, sehingga membikin kami terkagum-kagum dengan beberapa perubahan sederhana nan memang semestinya dilakukan sejak dahulu, seperti pemasangan tambahan kanopi agar kandang-kandang terhindar dari hujan dan tampias air, dan bisa tidur tanpa kedinginan. Satu perihal sederhana nan membawa banyak pengaruh," beber Anggota DPRD Jakarta itu.
Lalu, sambung dia, temuan lainnya nan menjadi catatan utama untuk segera dibenahi adalah tidak adanya pencatatan perincian keluar masuk hewan nan konkret. Saat sidak terbaru, tidak ada kitab manajemen pencatatan nan menunjukkan aktivitas keluar masuk hewan, dan hanya ada lembaran-lembaran kertas pernyataan penyerahan hewan tanpa cap nan proper, serta argumen penyerahan.
"Padahal tertib manajemen ini adalah kunci pengawasan. Banyaknya tuduhan dari publik mengenai dugaan penjualan anjing serahan ke jagal/lapo, seolah menjadi betul adanya lantaran tidak rapinya manajemen di lini ini. Ada puluhan anjing di akomodasi ini, namun pencatatan masuknya sungguh berantakan, jika tidak mau dibilang nihil. Dalam perihal ini, saya menekankan pentingnya pencatatan dan tertib administrasi, seraya mendorong Plt untuk bergerak sigap mendidik perangkat nan ada di Puskeswan agar mengimbangi angin perubahan nan dihadirkan di sana," tuturnya.
Kemudian Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu pun memberikan catatan unik perihal akomodasi diagnosa rabies nan rupanya kudu mengirimkan sampel terlebih dulu ke Balai Besar Veteranian Subang, Jawa Barat.
"Jadi di sana untuk penegasan mengenai diagnosa rabies, Jakarta tetap kudu mengirimkan sampel ke Balai Besar Veteranian. Ini gimana ceritanya? Jakarta sebagai kota besar dengan APBD sebesar Rp 91 triliun, kudu mengirimkan sampel ke wilayah lain dan tidak bisa mempunyai akomodasi dan keahlian nan mumpuni? Ini kudu segera dikoreksi dan diperkuat, agar Jakarta betul-betul sempurna menjadi role model pembenahan mengenai kesejahteraan hewan," tegasnya.
Menurut Kent, pelayanan Puskeswan di Jakarta dapat dinilai cukup baik saat ini lantaran sudah melakukan beberapa pembenahan, namun tetap ada ruang untuk perbaikan. Ada beberapa nan perlu ditingkatkan seperti kesiapan tenaga master hewan dan staf pendukung sering kali terbatas dibandingkan dengan jumlah hewan nan memerlukan pelayanan.
"Dari segi SDM-nya tetap terbatas. Lalu training dan peningkatan kapabilitas staf tetap perlu ditingkatkan untuk menjaga kualitas layanan, dan kudu melakukan perbaikan juga dalam manajemen operasional dan standar prosedur operasional (SOP) dibutuhkan untuk memberikan jasa nan lebih efisien. Puskeswan Ragunan Jakarta ini sudah baik, tapi kudu bisa lebih baik lagi," tutur Kent.
Saat ini, kata Kent, pelayanan Puskeswan di Jakarta sudah berada di jalur nan betul dengan menawarkan jasa kesehatan hewan nan terjangkau dan mudah diakses.
"Tapi tantangan mengenai fasilitas, sumber daya manusia, dan kesejahteraan hewan tetap menjadi PR besar. Dengan peningkatan nan berkepanjangan melalui renovasi, pelatihan, dan alokasi anggaran nan memadai, Puskeswan dapat memberikan pelayanan nan lebih optimal kepada masyarakat jakarta," tegasnya.
Anggota DPRD Jakarta, Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth Bersama Ketua Animal Defenders Indonesia Doni Herdaru Tona Melakukan Sidak Ke Puskeswan Ragunan Jaksel. Foto: Dok. DPRD DKI
Kent juga meminta kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung-Rano Karno agar membikin tim unik untuk melakukan pengawasan terhadap Puskeswan di Jakarta, agar menjadi akomodasi kesehatan hewan nan lebih baik, bisa memberikan pelayanan berkualitas, dan mendukung kesejahteraan hewan di Jakarta.
"Saya berambisi Mas Pram dan Bang Rano bisa membikin tim gubernur nan mengawasi unik untuk Puskeswan, dan nan memberikan rekomendasi langsung ke gubernur. Saya juga berambisi agar Puskeswan di Jakarta bisa diperbanyak guna meningkatkan akses jasa kesehatan hewan bagi masyarakat, dengan angan kualitas jasa Puskeswan bakal semakin baik di masa mendatang," pungkasnya.
Sebelumnya, Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth berbareng Ketua Animal Defender Indonesia, Doni Hendaru Tona melakukan kunjungan ke Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan (Puskeswan) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Sabtu 19 Oktober 2024. Dalam kunjungan tersebut, laki-laki nan berkawan disapa Bang Kent itu disambut langsung oleh Plt Puskeswan, drh. Hasudungan Sidabalok.
Dalam kunjungannya, Kent menemukan beberapa catatan untuk Puskeswan sebagai bahan evaluasi. Pasalnya, sebagai pusat pelayanan kesehatan hewan bagi masyarakat nan diberikan oleh pemprov DKJ, Puskeswan kudu tampil prima dan bisa memberikan pelayanan terbaik.
(mpr/ega)