ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Sebuah kericuhan terjadi di luar pusat pengedaran support beras kepada penduduk di Nigeria selatan. Peristiwa itu menimbulkan korban jiwa sebanyak 22 orang.
"Kericuhan di luar pusat pengedaran beras kepada penduduk di Nigeria selatan menewaskan 22 orang," kata otoritas keamanan Nigeria dilansir AFP, Minggu (22/12/2024).
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (21/12) waktu setempat di Kota Okija. Insiden kericuhan di Okija ini juga serupa seperti nan terjadi di luar sebuah gereja wilayah Ibu Kota Abuja saat pemberian support makanan kepada orang-orang rentan dan lanjut usia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kericuhan di Abuja ini menewaskan 10 orang. Insiden dua kericuhan saat pembagian support kepada penduduk ini juga memaksa Presiden Nigeria Bola Tinibu untuk membatalkan sejumlah agenda kenegaraannya.
Juru Bicara kepolisian negara bagian Anambara, Tochukwu Ikenga, menyatakan pemerintah bersimpati kepada family nan tewas dalam kericuhan di Okija. Dia mengatakan polisi tetap melakukan penyelidikan mengenai jumlah korban tewas di peristiwa tersebut.
"Penyelidikan atas kejadian malang ini tetap berlangsung," kata Tochukwu dalam sebuah pernyataan nan mengkonfirmasi jumlah korban tewas sebanyak 22 orang.
Polisi sebelumnya baru mengeluarkan keterangan perihal banyaknya korban tewas dalam kejadian tersebut. "Empat anak termasuk di antara 10 orang nan tewas dalam penyerbuan di Abuja di luar Gereja Katolik Tritunggal Mahakudus di distrik Maitama," kata polisi.
Presiden Tinibu juga telah menyatakan dukacitanya terhadap kericuhan di Okija. Dia mengatakan momen nan semestinya bisa memberikan kebahagiaan kepada penduduk justru berhujung musibah.
"Di saat penuh kegembiraan dan perayaan, kami bersungkawa berbareng sesama penduduk nan bersungkawa atas kehilangan orang-orang nan mereka cintai. Doa kami untuk penghiburan dan kesembuhan ilahi menyertai mereka," kata Presiden Tinubu.
(ygs/imk)