ARTICLE AD BOX
Maputo -
Rentetan tindakan kekerasan terjadi di sejumlah titik di Mozambik pasca pemilu. Sebanyak 21 orang dilaporkan tewas.
Dilansir AFP, Rabu (25/12/2024), setidaknya 21 orang, termasuk 2 polisi, tewas dalam 24 jam terakhir. Kekerasan pasca pemilu terjadi di penjuru negeri usai partai nan berkuasa secara kontroversial menang dalam pemilu.
Pengadilan tertinggi negara Afrika berkata Portugis itu telah mengonfirmasi pada hari Senin (23/12) bahwa partai Frelimo, nan berkuasa sejak 1975, memenangkan pemilihan presiden pada 9 Oktober. Kemenangan Partai Fremilo disinyalir memicu kerusuhan selama berminggu-minggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak "236 tindakan kekerasan serius dilaporkan" di Mozambik, menyebabkan sedikitnya 25 orang terluka termasuk 13 polisi, kata Menteri Dalam Negeri Pascoal Ronda pada konvensi pers Selasa (24/12) malam.
Ia memastikan lebih dari 70 orang telah ditangkap. "Kelompok laki-laki bersenjata nan menggunakan senjata tajam dan senjata api telah melakukan serangan terhadap instansi polisi, lembaga pemasyarakatan, dan prasarana lainnya," kata Ronda.
Ibu kota Maputo dilanda bentrok antara pengunjuk rasa dan polisi, kata wartawan AFP. Polisi dengan kendaraan lapis baja beroperasi di pusat kota, tempat ratusan pengunjuk rasa membikin kerusuhan.
Penghalang jalan darurat di jalan raya utama dibakar pada Senin (23/12) malam, menutupi kota dengan asap tebal, sesaat setelah pengadilan mengonfirmasi kemenangan kandidat presiden Frelimo Daniel Chapo. Penantang utama Chapo, Venancio Mondlane, menyatakan pemilu itu telah dicurangi.
Sementara itu, toko-toko, bank, supermarket, pompa bensin, dan gedung-gedung publik dijarah. Beberapa akomodasi dibakar dan menjadi puing-puing nan membara.
(isa/isa)