ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Korea Utara (Korut) menilai Korea Selatan (Korsel) sedang kacau namalain kaos. Menurut Korut, perpolitikan Korsel sedang lumpuh di tengah penangkapan untuk Presiden Korsel nan dimakzulkan, Yoon Suk Yeol.
Dilansir AFP, Jumat (3/1/2025), komentar Korut soal Korsel lewat Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) seperti ini sangat jarang ada. Komentar dalam buletin itu tanpa disertai quote pejabat.
"Di negara boneka Korea Selatan, pemakzulan nan belum pernah terjadi sebelumnya sekarang telah digulirkan menyusul peristiwa darurat militer pada 3 Desember," tulis KCNA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media Korut memang sering menyebut Korsel sebagai 'negara boneka'. Maksud dari istilah propaganda rezim komunis itu, Korsel adalah bonekanya Amerika Serikat (AS).
"Surat perintah penangkapan telah diterbitkan terhadap Presiden, melumpuhkan jalannya pemerintahan dan memperparah kekacauan sosial dan politik," tulis KCNA.
"Media asing telah mengkritik bahwa Korea Selatan telah terjerembab ke dalam angin besar politik," tulis KCNA.
Keterangan dari instansi buletin Korut KCNA tersebut diterbitkan oleh surat berita Korut Rodong Sinmun. Kantor buletin Korsel, Yonhap, menilai perihal itu sebagai upaya nan jelas untuk menekankan soal 'perbandingan stabilitas negara' antara negara kerakyatan Korsel dengan negara komunis (meskipun berjulukan 'Republik Demokratik') Korut.
Hubungan kedua negara sekarang berada di titik nadir dalam beberapa tahun terakhir. Korut telah meluncurkan banyak misil balistik pada 2024 kemarin dan itu melanggar hukuman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Korut juga 'membombardir' Korsel dengan balon-balon berisi sampah sejak Mei tahun lalu, sebagai jawaban atas propaganda anti-Pyongyang nan dikirim Korsel ke Korut oleh aktivis-aktivis.
Soal perkembangan penangkapan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, para penyelidik memasuki kediaman presidennya pada Jumat (3/1/2024) pagi tadi dalam upaya untuk melaksanakan surat perintah penangkapan tetapi terlibat dalam kebuntuan dengan pengawal keamanannya.
(dnu/dnu)