Kronologi Pasar Diserang Jelang Natal, 5 Tewas 40 Luka Parah

Jakarta, librosfullgratis.com - Serangan maut terjadi di Pasar Natal di Kota Magdeburg, Jerman, pada Jumat (20/12) malam waktu setempat. Korban meninggal terus bertambah, dan terakhir dilaporkan Reuters sudah menembus 5 orang, dikutip Minggu (22/12/2024).

Pihak berkuasa Jerman sedang menyelidiki seorang laki-laki asal Arab Saudi nan berprofesi sebagai psikiater dengan background retorika anti-Islam sebagai tersangka pengemudi dalam serangan tersebut.

Pengemudi itu menyerang kerumunan visitor pasar nan berkumpul untuk merayakan musim menjelang Natal. Insiden ini terjadi di tengah perdebatan sengit mengenai keamanan dan migrasi selama kampanye pemilu di Jerman, di mana golongan sayap kanan memberikan bunyi nan kuat.

"Sungguh tindakan mengerikan nan melukai dan membunuh begitu banyak orang di sana dengan kebrutalan seperti itu," kata Kanselir Olaf Scholz di pusat kota, saat meletakkan kembang mawar putih di sebuah gereja untuk menghormati para korban.

"Kami sekarang mengetahui bahwa lebih dari 200 orang terluka. Hampir 40 orang terluka parah," dia menambahkan.

Sosok laki-laki asal Arab Saudi berumur 50 tahun yang sudah tinggal di Jerman selama hampir 2 dasawarsa ditangkap di tempat kejadian. Polisi menggeledah rumahnya semalaman.

Motifnya tetap belum jelas dan polisi belum menetapkan secara resmi status tersangka untuk laki-laki tersebut. Media Jerman menyebut identitasnya bernama Taleb A.

Juru bicara klinik ahli rehabilitasi pecandu di Bernburg membenarkan bahwa tersangka pernah bekerja sebagai psikiater untuk mereka. Namun, laki-laki itu sudah berakhir bekerja sejak Oktober 2024 lantaran sakit dan libur liburan.

Postingan di akun X-nya, nan diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan support terhadap partai-partai anti-Islam dan sayap kanan, termasuk Alternatif untuk Jerman (AfD), serta kritik terhadap Jerman atas penanganannya terhadap pengungsi Arab Saudi.

Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan Islamofobia nan dialami tersangka terlihat jelas, namun dia menolak berkomentar mengenai motifnya.

Taleb A. muncul dalam sejumlah wawancara media pada tahun 2019, termasuk dengan surat berita Jerman FAZ dan BBC, di mana dia berbincang tentang pekerjaannya sebagai aktivis nan membantu penduduk Arab Saudi dan mantan Muslim melarikan diri ke Eropa.

"Tidak ada orang Islam nan baik," katanya kepada FAZ saat itu.

Sumber Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi telah memperingatkan pihak berkuasa Jerman tentang penyerang tersebut setelah dia mem-posting pandangan ekstremis di akun X pribadinya nan menakut-nakuti perdamaian dan keamanan.

Peringatan ini diutarakan beberapa kali sejak ia meninggalkan Arab Saudi pada tahun 2006, kata sumber tersebut, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Penilaian akibat nan dilakukan tahun lampau oleh penyelidik pidana negara bagian dan federal Jerman menyimpulkan bahwa laki-laki tersebut "tidak menimbulkan ancaman tertentu", lapor surat berita Welt.

Badan intelijen dalam dan luar negeri Jerman menolak mengomentari penyelidikan nan sedang berlangsung.

Andrea Reis, nan berada di pasar pada hari Jumat, kembali pada hari Sabtu berbareng putrinya Julia untuk meletakkan lilin di dekat gereja nan menghadap ke letak pasar. Ia mengatakan mereka hampir tergilas mobil lantaran sempat berada di jalur serangan.

"Saya berkata, 'ayo kita pergi dan makan sosis', namun putri saya mengatakan 'tidak, mari kita terus berjalan-jalan'. Jika kami tetap di tempat kami berada, kami bakal berada di jalur mobil," katanya.

Air mata mengalir di wajahnya saat menggambarkan kejadian itu. "Anak-anak berteriak, menangis memanggil mama. Kamu tidak boleh melupakan itu," katanya.

Partai Sosial Demokrat ketua Scholz tertinggal dari partai sayap kanan AfD dalam jajak pendapat menjelang pemilu nan dijadwalkan pada 23 Februari.

AfD, nan mendapat support kuat di negara-negara Timur, telah menyerukan tindakan keras terhadap migrasi ke negara tersebut.

Kandidat kanselir Alice Weidel dan wakil pemimpinnya Tino Chrupalla mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu nan mengutuk serangan tersebut.

"Serangan mengerikan terhadap pasar Natal di Magdeburg di tengah masa tenteram menjelang Natal telah mengguncang kami," kata mereka.

(fab/fab)