Lando Norris Nilai Tidak Jadi Juara Dunia Bukan Suatu Kegagalan

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Lando Norris Nilai tidak Jadi Juara Dunia bukan Suatu Kegagalan Lando Norris.(AFP/JIM WATSON)

PEMBALAP McLaren, Lando Norris, menegaskan bahwa dirinya tidak bakal menganggap musim 2025 sebagai kegagalan, meski kudu kandas meraih gelar juara bumi Formula 1 pertamanya.

Setelah memenangi GP Austria akhir pekan lalu, Norris sukses memangkas jarak dengan pemuncak klasemen sementara nan juga rekan setimnya, Oscar Piastri, menjadi hanya 15 poin.

Menjelang balapan kandang di Silverstone, Inggris, Norris mengaku sudah berkembang dibanding musim lalu, meskipun sempat melakukan sejumlah kesalahan krusial.

“Saya kudu mengatakan bahwa saya belum sukses mencapai sasaran saya, tapi saya tidak berpikir itu bisa disebut kegagalan,” ujar Norris dikutip Channel News Asia. 

“Saya merasa saya tidak kandas dalam makna sesungguhnya. Mungkin saya hanya belum mencapai potensi nan saya yakini bisa saya capai alias level nan semestinya saya tunjukkan di beberapa momen.”

Norris (25) memulai musim ini sebagai salah satu unggulan juara. Namun, kekuasaan justru datang dari Piastri nan sejauh ini telah memenangkan lima seri, berbanding tiga kemenangan milik Norris. Perlombaan gelar tampaknya sekarang mengerucut pada dua pembalap McLaren, dengan Max Verstappen tertinggal 46 poin dari Norris.

“Kalau segalanya jauh lebih mudah dan saya tidak mencapainya, mungkin itu bisa disebut kegagalan. Tapi dengan 24 balapan dalam satu musim, menghadapi para pembalap terbaik di dunia, saya tidak pikir itu bisa disebut kegagalan. Mungkin lebih tepatnya saya belum berhasil,” tambah Norris.

Performa Norris musim ini sempat terganggu oleh kesalahan di sesi kualifikasi maupun balapan. Namun di Spielberg, Austria, dia tampil dominan dan sukses mengungguli Piastri nan menempel ketat sepanjang lomba.

“Saya rasa saya sudah berkembang. Mungkin dari luar orang bakal menilai sebaliknya lantaran saya membikin beberapa kesalahan. Tapi secara pribadi, saya merasa sudah menjadi pembalap nan lebih komplet," ujarnya.

Menurutnya, tekanan nan paling berat justru datang dari dirinya sendiri. Karena, ada terlalu banyak gairah untuk meraih nan terbaik. “Saya mau memberikan hasil terbaik bagi tim dan saya mau menang. Saya rasa saya kadang memberi tekanan terlalu besar pada diri sendiri, tapi sekarang saya mulai memahami perihal itu," sebut Noris.

Menghadapi GP Inggris nan merupakan balapan kandangnya, Norris justru tak merasa terbebani. Meski belum pernah menang di Silverstone, dia memilih memandang support publik sebagai sumber semangat.

“Itu malah jadi pengalih perhatian nan positif, dengan hadirnya para fans dan pendukung,” kata dia. “Kita jadi lebih menikmati momen, daripada merasa terbebani oleh pikiran bahwa kita kudu menang demi mereka, meski pikiran itu pasti ada sebelum akhir pekan dimulai.” (I-3)