ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa saat ini tetap ada sebanyak tujuh akomodasi pengolahan dan pemurnian (smelter) bauksit nan progres pembangunannya sangat lambat.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Tri Winarno menyebutkan, lambatnya pembangunan tersebut karena pendanaan dan pencarian investor. Alasan lainnya, kata Tri, adalah lantaran dicabut izin usahanya.
Sampai buletin ini diturunkan, progres pembangunan ketujuh smelter tersebut tetap di bawah 60%.
"Kemudian mengenai dengan nan akomodasi pemurnian terintegrasi dengan pembangunan kurang dari 60% ini mulai dari dinamika, Laman Kalbar, Bumi Perkasa nan izinnya dicabut. Kemudian Parangean, Persada Pratama Cemerlang, Kualiti Sukses, dan Sumber Bumi Marau," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR RI, Jakarta, dikutip Jumat (2/5/2025).
Meski begitu, secara akumulasi dari total 9 proyek smelter bauksit, sudah ada sebanyak 5 smelter bauksit nan beraksi di Indonesia. "Dan ini perlu kita lakukan mungkin secara rutin dengan Kementerian Perindustrian untuk memandang berapa sebetulnya input nan dibutuhkan oleh smelter itu sendiri," ujarnya.
Berikut perincian 7 smelter bauksit di Tanah Air nan tetap terkendala pembangunannya:
1. PT Dinamika Sejahtera Mandiri, Sanggau, Kalimantan Barat (dalam proses pencarian penanammodal untuk pendanaan)
2. PT Laman Mining, Ketapang, Kalbar (dalam proses pencarian penanammodal untuk pendanaan)
3. PT Kalbar Bumi Perkasa, Sanggau, Kalbar (izin upaya pertambangan (IUP) telah dicabut)
4. PT Parenggean Makmur Sejahtera, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (dalam proses pencarian penanammodal untuk pendanaan)
5. PT Persada Pratama Cemerlang, Sanggau, Kalbar (dalam proses pencarian penanammodal untuk pendanaan)
6. PT Quality Sukses Sejahtera, Pontianak, Kalbar (dalam proses pencarian penanammodal untuk pendanaan)
7. PT Sumber Bumi Marau, Ketapang, Kalbar (dalam proses pencarian penanammodal untuk pendanaan)
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bahlil Minta "Privilege" ke KLH Demi Kenaikan Lifting Migas
Next Article Pabrik Alumina Rp 14 Triliun Jalan, Ekonomi Daerah Ini Siap Melejit