ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Program Makan Bergizi Gratis nan bakal dimulai pada 6 Januari kelak banyak dicatut dan dijadikan modus penipuan. Anggota Komisi IX DPR F-PDIP Charles Honoris menyarankan Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan sosialisasi.
Awalnya, Charles mengaku tidak tahu-menahu jika program ini melibatkan swasta. Dia menyayangkan bahwa penipuan dengan modus seperti ini kudu terjadi padahal programnya saja belum dimulai.
"Sepengetahuan kami berasas penjelasan dari BGN dalam rapat dengan Komisi IX DPR, pihak nan menyediakan makanan untuk dibagikan dalam program makan cuma-cuma bergizi ini adalah satuan pelaksana nan dikelola langsung oleh BGN. Jadi tidak melibatkan katering swasta. Pengadaan bahan makanan untuk produksi pun dilakukan masing-masing satpel dengan melibatkan BUMDes alias Koperasi di wilayah masing-masing. Jadi, sekali lagi tidak ada peran katering swasta dalam produksi makanan tersebut," kata Charles kepada wartawan, Kamis (2/1/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saran kami info ini kudu disosialisasikan dengan baik agar tidak ada lagi korban nan terkena penipuan semacam ini," tambahnya.
Kemudian, Charles juga mengimbau masyarakat untuk mencari info di wadah nan resmi. Dia meminta abdi negara penegak norma untuk proaktif menyelidiki penipuan ini.
"Masyarakat juga kudu waspada bakal banyaknya modus penipuan seperti ini. Mohon bisa mendapatkan info mengenai program pemerintah melalui kanal-kanal resmi seperti kementerian dan lembaga negara lainnya," katanya.
"Ke depan, kami juga meminta pihak penegak norma di masing-masing wilayah untuk proaktif melakukan penyelidikan terhadap modus penipuan seperti ini," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak lima pengusaha katering menerima surat tiruan order katering untuk program makan bergizi gratis. Dandim 0913 Bojonegoro Letkol Czi Arief Rochman Hakim mengatakan modus penipuan tersebut mencatut nama lembaga TNI.
"Sekitar ada lima orang, iya mereka upaya katering nan dapat selebaran. Beruntung mereka ini konfirmasi dulu ada nan ke koramil dan kodim," kata Dandim Letkol Czi Arief Rochman Hakim, dilansir detikJatim, Rabu (1/1/2025).
"Alhamdulillah mereka ini belum jadi korban. Untuk nilai orderan nan ditawarkan juga lumayan bervariasi, ada nan belasan juta hingga puluhan juta," sambungnya.
Penipuan dengan modus serupa juga terjadi di Kota Kediri. Dalam kasus itu, 72 pengusaha makanan diminta memberikan duit agunan untuk mendapat pesanan makanan untuk program makan bergizi gratis. Mereka tergiur tawaran golongan masyarakat (pokmas) nan mencatut nama petinggi TNI untuk meyakinkan para korban.
(azh/dnu)