Menag Minta Pembimbing Haji Tak Bedakan Pelayanan Jemaah: Semua Tamu Allah

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan tidak bakal membedakan pelayanan dan support ke semua jemaah haji tahun 2025. Nasaruddin juga berpesan ke para pembimbing haji untuk tidak pilih-pilih dalam melayani jemaah.

Hal itu disampaikan Nasaruddin Umar saat memberikan sambutan dalam aktivitas pengarahan manasik haji nasional 1446 Hijriah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (19/4/2025). Mulanya, Nasaruddin mengingatkan para pembimbing haji agar tidak memaksakan diri jika tidak bisa melayani jemaah haji.

"Hanya saya minta kepada para pembimbing, para petugas, ini adalah tanggung jawab. Saya mau menekankan kepada para pembimbing, petugas, jangan sampai justru jemaah nan mengurus para pengurus haji. Seharusnya melayani haji, malah dia nan dilayani oleh jamaah haji," kata Nasaruddin Umar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mohon maaf Bapak-Ibu, jika memang tidak sanggup untuk menjadi pelayan pembimbing haji, enggak usah terlalu memaksakan diri, pakai memo macam-macam, padahal umurnya sudah nyaris 80 tahun, pakai tongkat, gimana bisa mengangkat mayat, gimana bisa mengobati, gimana bisa menyelesaikan," tambahnya.

Nasaruddin mengatakan tugas pembimbing haji ialah menyukseskan penyelenggaraan haji 2025. Dia juga mengatakan sengaja tidak meminta tambahan kuota untuk pembimbing haji agar jemaah merasakan kenyamanan dengan akomodasi nan memadai.

"Kami juga tidak minta ketambahan kuota haji Bapak-Ibu, demi untuk memberikan kenyamanan para jamaah haji kita nan sah. Kalau kami minta mungkin juga bisa dipenuhi, tetapi apa artinya? Dapat tambahan 20 ribu misalnya, tapi sudah enggak ada lagi tempat di Mina, di Arafah, di hotel-hotel. Akibatnya apa? Nanti cemas mereka bakal menyerbu kemahnya orang, menyerbu busnya orang, menyerbu makanannya orang. Akhirnya muncul di media macam-macam," ujarnya.

Dia mengatakan pihaknya berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan tidak membedakan jemaah dan tak pilih-pilih saat memberikan support serta pelayanan. Dia mengaku selalu mendoktrinkan perihal itu ke seluruh pegawai di Kementerian Agama.

"Bapak-Ibu semua, kami tidak bakal membeda-bedakan siapapun. Ini saya doktrinkan betul kepada pegawai Kementerian Agama. Jangan memilih-milih buluh untuk ditolong. Wah, itu bukan golongan saya. No. Bapak-Ibu sekalian, jika kami mendengarkan itu, ada semacam penelantaran jamaah lantaran bukan kelompoknya. Bisa dipastikan tidak bakal pernah dipakai lagi di bakal datang," ujar Nasaruddin.

Dia meminta para pembimbing haji tak membedakan golongan jemaah. Dia mengatakan pahala nan diperoleh para pembimbing haji jauh lebih besar dibanding jemaah.

"Saya minta betul. Tidak ada lagi golongan-golongan apapun. Semua adalah tamu Allah. Mari Bapak-Ibu sekalian. Kalau jamaah haji dapat pahala 10, maka petugas hajinya bisa double, bisa 20 kali. Sementara jamaah hajinya sudah istirahat, tidur. Tetapi para petugas haji tetap berpanas-panasan untuk mengurus jamaah di tempat nan lain. Ini nan kita harapkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Nasaruddin membujuk para pembimbing memaksimalkan pelayanan perjuangan untuk jemaah. Dia mengatakan para pembimbing haji belum tentu bisa menjadi pembimbing lagi di tahun depan.

"Jadi sekali lagi saya titip betul, belum tentu bakal menjadi petugas haji bakal datang. Belum tentu bakal diberi kesempatan seperti ini. Maksimumkan perjuangan pertolongannya kepada para jamaah, maka insyaallah Allah pun juga mahu penolong," ujarnya.

Sebagai informasi, pengarahan manasik haji nasional tahun 1446 Hijriah ini diikuti lebih dari 100.000 jemaah haji secara online dan offline di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Mereka berasal sari beragam wilayah di seluruh wilayah Indonesia.

(mib/zap)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini