ARTICLE AD BOX
librosfullgratis.com, Jakarta Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan untuk memastikan proses penulisan sejarah nasional dilakukan secara terbuka, ilmiah, dan inklusif.
Hal ini disampaikan saat menghadiri Rapat Kerja berbareng Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/7/2025).
"Dalam waktu dekat, tentu bakal kita lakukan uji publik lantaran penulisan sejarah ini sangat terbuka untuk didiskusikan," ujar Menteri Kebudayaan.
Fadli Zon menekankan bahwa program penulisan sejarah bukan merupakan inisiatif baru, melainkan kelanjutan dari upaya penyempurnaan narasi sejarah nasional nan telah lama tidak diperbarui.
"Saya mau menegaskan bahwa penulisan sejarah ini bukan sebuah program baru tapi kelanjutan. Memang ada beberapa kitab sejarah nan pernah diterbitkan, namun tetap terdapat beberapa kekurangan dan sudah terlampau cukup lama tidak diperbaharui. Terakhir sejarah kita ditulis pada era Habibie, sehingga sudah 26 tahun tidak ada sejarah nan diperbaharui kembali. Inilah nan menjadi landasan penulisan sejarah tersebut," jelasnya.
Menurut Fadli Zon, sejarah mempunyai makna krusial sebagai identitas bangsa dan menjadi momentum strategis untuk mendidik generasi muda agar tidak melupakan jati diri di tengah derasnya arus globalisasi.
"Sejarah ini krusial dan merupakan identitas bangsa dan penulisan sejarah ini menjadi momentum nan tepat untuk mengedukasi generasi muda agar jangan lupa bakal sejarah, dan sejarah sebagai jati diri bangsa di tengah arus globalisasi nan kuat," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa penulisan sejarah nasional bakal menggunakan perspektif Indonesia sentris dengan tujuan memperkuat kepentingan nasional.
"Sejarah ini tentu ditulis dengan perspektif Indonesia sentris untuk kepentingan nasional," ujar Fadli Zon.
Dalam masa kolonialisme, misalnya, dia menguraikan, kepentingan nasional kita adalah aspek perjuangan melawan penjajah, bukan lama penjajahannya. Selain itu, Menteri Kebudayaan juga mengungkapkan niat untuk memperkaya narasi sejarah dengan memasukkan temuan-temuan arkeologi terbaru nan menunjukkan sungguh panjangnya sejarah peradaban nusantara.
"Awal sejarah peradaban Indonesia dan beragam temuan arkeologis terbaru juga mau kita masukkan ke dalam penulisan sejarah ini nan dimulai dari 1,8 juta tahun lampau dengan berasas pada artefak-artefak nan ditemukan di Indonesia. Sehingga kita bisa menjadi salah satu peradaban tertua di bumi nan memang diakui oleh bumi internasional," jelasnya.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, lagi-lagi jadi sorotan. Ia menyatakan bahwa kekerasan seksual dalam peristiwa Mei 1998 hanyalah rumor tanpa bukti. Sejumlah aktivis wanita dan HAM pun menuntutnya meminta maaf, pasalnya laporan TGPF kasus kerusuhan...