Mengenal Tiga Teknologi Kepelabuhan Untuk Efisiensi 

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Mengenal Tiga Teknologi Kepelabuhan untuk Efisiensi  Sejumlah pekerja melakukan proses bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas (TPK) Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (21/11/2024).(Antara/Teguh Prihatna)

PENGGUNAAN terminal operation system (TOS) di Indonesia saat ini sudah menjadi kebutuhan esensial bagi pengelola pelabuhan. Hal ini lantaran penggunaan sistem sangat membantu optimasi waktu, biaya, dan SDM dalam pengelolaan pelabuhan. 

Beberapa contoh kasus pelabuhan nan menggunakan sistem ini memperoleh akibat seperti efisiensi waktu sandar dan keluar kapal, bongkar muat kapal, pemeriksaan secara administratif nan lebih tersistem dan lebih rapi, hingga pengambilan info nan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengelolaan pelabuhan. Sandbox Maritime Solutions karya anak bangsa datang dengan sejumlah solusi pengelolaan pelabuhan, mulai dari pengelolaan terminal/pelabuhan alias TOS. 

Salah satu penggunaannya di pelabuhan transshipment hub Terminal Batu Ampar Batam. Penggunaan sistem ini terbukti dapat meningkatkan efektivitas terminal ialah produktivitas bongkar muat peti kemas ditingkatkan dengan pengoperasian ship to ship (STS) crane dan harbour mobile crane (HMC) dari 8-10 boks per jam menjadi 40-50 boks per jam. Ini dapat memangkas waktu dan biaya operasional hingga 30%. 

Ada pula marine operation system (MOS). Sistem ini membantu proses administrasi, penjadwalan, planning, hingga proses pembayaran manajemen untuk pandu tunda kapal. Dengan ini proses booking hingga penyelenggaraan  pandu tunda dilakukan secara digital sehingga dapat memudahkan perusahaan kargo/logistik/transportasi kapal dalam melakukan proses sandar/keluar sandar kapal nan biasa disebut piloting dan towing. 

Lantas sistem automatic gate system (AGS) menggunakan QR code sebagai akses masuk dan identifikasi pengemudi hingga kendaraan nan masuk ke Pelabuhan. Ini membantu dalam segi controlling keluar masuk kontainer dan memudahkan perusahaan logistik/kargo hingga pengemudi kendaraan kontainer dalam melakukan proses bongkar muat  yang telah teragendakan dan tersistem secara tepat waktu dan menghindari waktu tunggu kendaraan dalam melakukan proses bongkar muat. (Z-2)