ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Operasi Lilin 2024 selama libur Natal dan tahun baru resmi ditutup. Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyebut nomor kecelakaan dan tingkat fatalitas alias kematian turun.
Hal itu disampaikan Aan dalam aktivitas penutupan Operasi Lilin 2024 di NTMC Korlantas Polri, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2024). Aan mengatakan penurunan nomor kecelakaan selama libur natal dan tahun baru mencapai 12 persen.
"Untuk kecelakaan lampau lintas selama periode Nataru juga mengalami penurunan, (penurunan) ada di nomor 12 persen. Ini satu perihal nan baik juga, dengan upaya-upaya nan kita lakukan bersama-sama seluruh stakeholder, ini bisa ditekan nomor kecelakaan lampau lintas menjadi 2.497 selama Operasi Lilin 2024," kata Aan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aan menjelaskan, selama Operasi Lilin 2024 pihaknya juga sukses menurunkan nomor kematian lampau lintas. Menurutnya nomor kematian lampau lintas turun sekitar 13%.
"Kemudian tingkat fatalitas juga syukur alhamdulillah, ini turun 13 persen, artinya, berkurang dari tahun lampau 55 orang. Kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, kita bisa menyelamatkan nyawa manusia di jalan, ini 55 orang selama operasi Nataru," ucapnya.
Aan turut menyampaikan nomor kecelakaan sepanjang tahun 2024. Menurutnya nomor kecelakaan mengalami tren penurunan.
"Untuk kecelakaan lampau lintas selama satu tahun, 2024, ini mengalami penurunan 1 persen. Jadi turun 1 persen. Kemudian tingkat fatalitas korban, ini nan penting, nan meninggal dunia, ini turun 4 persen," katanya.
Menurut Aan, korban kecelakaan lampau lintas didominasi oleh laki-laki. Adapun jenis kendaraan nan paling besar menyumbang kecelakaan lampau lintas selama tahun 2024 adalah sepeda motor alias roda dua.
"Kemudian jika kita lihat dari jenis kelamin, nan menjadi korban kecelakaan, ini 67 persen laki-laki. Ini perlu saya sampaikan, ya teman-teman media mungkin populasi laki-laki lebih banyak. Tapi akibat dari kecelakaan nan muncul pada laki-laki, jika dia seorang tulang punggung keluarga, artinya ada potensi kemiskinan di sana. Potensi ada anak yatim, jika dia sudah punya anak, dan ada nan ditinggalkan oleh suaminya sebagai tulang punggung," katanya.
"Kemudian ini nan kita lihat kendaraan nan terlibat kecelakaan lampau lintas, ini kendaraan roda dua, lagi-lagi mungkin ya populasinya banyak roda dua, tapi ini menjadi perihal nan perlu kita perhatikan, lantaran roda dua ini sangat rentan sekali terjadi kecelakaan, dan rentan sekali tingkat fatalitasnya tinggi," jelasnya.
(lir/lir)