ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ketum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), mengatakan tanpa partai mini tak ada Indonesia. OSO menyampaikan untuk tidak menghina partai-partai kecil.
Hal itu diutarakan OSO saat aktivitas HUT ke-18 Partai Hanura di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024). Awalnya OSO mengatakan untuk jangan menganggap partai kecil.
"Dan di sini ada partai-partai nan jangan dianggap kecil. Tanpa partai mini tidak ada Indonesia," kata OSO dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
OSO menyampaikan untuk jangan menghina partai-partai mini serta nan tak lolos parlemen. Menurutnya, partai mini juga mempunyai semangat juang nan sama seperti partai besar.
"Jadi jangan buruk partai-partai kecil. Jangan dihina partai-partai nan tidak lolos. Karena dia mempunyai semangat juang nan sama dengan partai-partai besar," jelasnya.
OSO mengaku bangga dengan partai-partai nan datang dalam aktivitas tersebut. Diketahui, dalam aktivitas itu dihadiri sejumlah politikus PDIP, Perindo, PKS, PSI, PBB, dan PAN.
"Saudara, saya bangga. Saya bangga dengan family besar partai-partai nan hadir. Ini semua tokoh-tokoh nasional. Karena dia membawai dan mempunyai bagian di seluruh Indonesia," jelasnya.
OSO mengaku dirinya berpihak pada Jakarta. Sebab, menurutnya, di Jakarta banyak nan belum makmur.
"Sebab, saya mengatakan, kenapa saya berpihak kepada wilayah ini? Karena wilayah ini, banyak nan belum makmur. Saudara percaya nggak? Jangankan Jakarta di sebelah Jakarta saja belum makmur, apa lagi di wilayah nan jauh," tuturnya.
Mantan Ketua DPD ini pun menyinggung Jawa Barat nan belum makmur. Menurutnya, perihal itu menjadi tugas pemimpin nan mendatang bakal berat.
"Jawa Barat belum makmur padahal sebelah. Banjir lagi. Astagfirullahaladzim. Jadi tugas pemimpin-pemimpin nan mendatang bakal berat. Itu sebabnya, kita memerlukan satu kerjasama," tuturnya.
"Dan dimulainya dari sini, dari Jakarta ini. Belum ada daerah-daerah nan bisa mengatasi tentang nasional selain Jakarta ini. Belum ada," tutupnya.
Diketahui dalam aktivitas itu turut dihadiri Menteri Agama Nasarrudin Umar, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, eks Menko Polhukam Mahfud Md, dan Ketua DPP PDIP Eddy Sitorus.
(rfs/rfs)