Pembebasan Tahanan Palestina Sebagai Pertukaran Dengan Sandera Gaza Dimulai Dalam Enam Tahap

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Pembebasan Tahanan Palestina Sebagai Pertukaran dengan Sandera Gaza Dimulai Dalam Enam Tahap Kesepakatan gencatan senjata nan sedang berkembang diperkirakan bakal melibatkan pembebasan tahanan Palestina enam berjenjang sebagai pertukaran dengan sandera.(Bring Them Home Now)

PEMBEBASAN tahanan Palestina sebagai pertukaran dengan sandera nan ditahan di Gaza diperkirakan bakal dilakukan dalam enam tahap. Tahap pertama dari kesepakatan nan sedang berkembang, kata Thaer Shreiteh, ahli bicara Otoritas Urusan Tahanan Palestina dan Tahanan nan Dibebaskan, kepada CNN.

Hamas diperkirakan bakal membebaskan 33 sandera selama fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata nan sedang berkembang.

Menurut Shreiteh, lima tahap pertama diperkirakan bakal terdiri dari antara 100 hingga 120 tahanan Palestina sebagai pertukaran dengan tiga sandera. Tahap keenam bakal menjadi nan terbesar dan berisi lebih dari tiga sandera, kata Shreiteh.

Tahap keenam bakal mencakup tahanan Palestina nan dibebaskan selama kesepakatan Shalit 2011, ketika tentara Israel Gilad Shalit dipertukarkan dengan lebih dari 1.000 tahanan, kata Shreiteh. Beberapa dari tahanan tersebut kemudian ditangkap kembali oleh Israel. Tahap keenam juga bakal mencakup tahanan Palestina nan sedang menjalani balasan seumur hidup, menurut Shreiteh.

Pada Januari 2025, terdapat lebih dari 10.400 tahanan Palestina, menurut Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina.

Hamas dan sekutunya tetap menahan 94 orang nan diambil dari Israel pada 7 Oktober 2023. Setidaknya 34 dari mereka tewas, menurut pemerintah Israel, meskipun jumlah sebenarnya diperkirakan lebih tinggi. Hamas juga menahan tambahan empat sandera nan telah ditawan sejak 2014, setidaknya dua di antaranya tewas.

Sementara itu, Yair Keshet, seorang personil family dari sandera termuda nan diambil Hamas, mengatakan dia "takut" dan tidak tahu "apa nan bakal kami dapatkan" jika kesepakatan nan berkembang ini terwujud.

Berbicara kepada Jeremy Diamond dari CNN di Alun-Alun Sandera Tel Aviv, saat family sandera menyerukan pembebasan semua orang nan mereka cintai, Keshet mengatakan dia sangat takut dengan kondisi bentuk dan mental keponakannya jika dia dibebaskan dari Gaza setelah lebih dari 15 bulan ditahan.

"Kami tidak tahu apakah itu bakal terjadi. Kami tidak tahu apa nan bakal kami dapatkan, siapa nan bakal kembali, gimana mereka bakal kembali - kondisi bentuk mereka, kondisi mental mereka."

Keshet adalah om dari Yarden Bibas, nan istrinya, Shiri, dan anak-anaknya, Kfir dan Ariel, diambil sebagai sandera pada 7 Oktober 2023. Yarden juga diperkirakan telah diambil sebagai sandera. Sepupunya, Eylon Keshet, mengatakan pada November 2023 family mereka percaya Yarden dipisahkan dari istri dan anak-anaknya, berasas video nan telah mereka lihat.

Pada saat penculikan mereka, Kfir tetap berumur kurang dari setahun dan Ariel berumur empat tahun.

"Sangat takut. Sangat takut. Seperti rollercoaster. Takut sekali," kata Yair Keshet, ketika ditanya gimana perasaannya saat ini. "Sepertinya itu bakal terjadi, tetapi kami tidak tahu apakah itu bakal terjadi. Dari jam ke jam, ya, tidak, ya, tidak."

Pada November 2023, militer Israel sedang menilai klaim Hamas bahwa Shiri dan anak-anaknya telah meninggal.

Saat ditanya tentang kemungkinan orang nan mereka cintai sudah meninggal, Keshet mengatakan, "Kami tidak mempunyai bukti" bahwa mereka telah dibunuh, dan dia tidak bakal mempercayai klaim tersebut sampai ada bukti.

"Kami berambisi nan terbaik, mempersiapkan nan terburuk," katanya. (CNN/Z-3)