Pengusaha Warning Ada Ancaman Phk Massal Karena Tarif Tinggi Trump

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, librosfullgratis.com - Dalam waktu satu pekan ke depan bakal bertindak kebijakan tarif baru oleh Amerika Serikat. Beberapa industri dikhawatirkan bakal ikut terdampak kebijakan ini, utamanya nan mengandalkan pasar ekspor ke AS, salah satunya industri furnitur.

Kalangan pengusaha pun mengkhawatirkan bakal terjadi gelombang PHK jika tarif ekspor tetap tinggi.

"Dampak ke lapangan kerja HIMKI mengestimasi sektor furnitur dan kerajinan padat karya menyerap lebih dari 3 juta tenaga kerja baik langsung dan tidak langsung. Jika kehilangan pasar 10-15% saja lantaran buyer pindah, maka berpotensi PHK bisa lebih dari 270.000 pekerja langsung dan tidak langsung," kata Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur kepada librosfullgratis.com, Selasa (1/7/2025).

PHK itu berpotensi terjadi ketika produk Indonesia tidak bisa bersaing dengan negara lain akibat tingginya tarif. Sebagai contoh, negara seperti Vietnam mempunyai Free Trade Agreement (FTA) dengan Uni Eropa sejak 2020 lalu, maka tarif ekpsornya menjadi lebih rendah. Sedangkan Indonesia belum mempunyai FTA dengan Uni Eropa dan AS, sehingga hanya terikat Most Favored Nation (MFN) dan Generalized System of Preferences (GSP).

"Risiko penurunan daya saing jika tarif ke pasar utama seperti AS dan Eropa tidak preferensial, sementara Vietnam, Malaysia, India tetap lebih rendah, buyer bakal merelokasi pesanan ke negara pesaing," tuturnya.

Perajin memproduksi masker batik di Sentra Kerajinan Batik Tradisiku, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/10/2020). Pemerintah tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Penetapan tersebut berdasarkan keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) nan menetapkan batik menjadi warisan budaya bumi dari Indonesia. Galeri Batik ini merupakan salah satu pusat di mana visitor dapat memandang dan memesan batik nan desainnya banget kental dengan nuansa Kota Bogor. Biasanya visitor nan datang ke Bogor bisa memandang dan mengunjungi Galeri Batik ini. Karena adanya patokan PSBB  membikin turis asing tidak bisa datang. Ragam desainnya pun rupa-rupa mulai dari motif hujan gerimis, kujang, Kebun Raya, Istana Bogor, dan Batu Tulis. Untuk saat ini perajin sedang garap masker dengan motif batik standar SNI. Seperti diketahui Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengeluarkan spesifikasi masker kain ber-SNI nan terbagi menjadi tiga jenis berasas penggunaannya, antara lain jenis A untuk penggunaan umum, jenis B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan jenis C untuk penggunaan filtrasi partikel. (librosfullgratis.com/ Muhammad SabkiFoto: Industri Galeri Batik Khas Bogor (librosfullgratis.com/ Muhammad Sabki
Perajin memproduksi masker batik di Sentra Kerajinan Batik Tradisiku, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/10/2020). Pemerintah tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Penetapan tersebut berdasarkan keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) nan menetapkan batik menjadi warisan budaya bumi dari Indonesia. Galeri Batik ini merupakan salah satu pusat di mana visitor dapat memandang dan memesan batik nan desainnya banget kental dengan nuansa Kota Bogor. Biasanya visitor nan datang ke Bogor bisa memandang dan mengunjungi Galeri Batik ini. Karena adanya patokan PSBB membikin turis asing tidak bisa datang. Ragam desainnya pun rupa-rupa mulai dari motif hujan gerimis, kujang, Kebun Raya, Istana Bogor, dan Batu Tulis. Untuk saat ini perajin sedang garap masker dengan motif batik standar SNI. Seperti diketahui Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengeluarkan spesifikasi masker kain ber-SNI nan terbagi menjadi tiga jenis berasas penggunaannya, antara lain jenis A untuk penggunaan umum, jenis B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan jenis C untuk penggunaan filtrasi partikel. (librosfullgratis.com/ Muhammad Sabki

"Contoh konkrit Vietnam dapat tarif MFN serta FTA dengan AS maka tarif furnitur hanya nyaris 0-4%, sedangkan Indonesia kena GSP alias MFN maka tarifnya 5-10% sehingga gap margin signifikan," ujar Abdul Sobur.

Karena itu, penetapan tarif nan lebih rendah dibanding negara pesaing seperti Vietnam dan Malaysia bakal membuka kesempatan strategis bagi Indonesia.

"Dengan support kebijakan tarif nan tepat, Indonesia bisa menarik investasi global, menciptakan 5 hingga 6 juta lapangan kerja baru, baik langsung maupun tidak langsung, dan meningkatkan ekspor mebel-kerajinan menjadi US$ 6 miliar dalam lima tahun ke depan," ujarnya.

Sebaliknya, andaikan tarif ekspor Indonesia lebih tinggi dari negara pesaing, bakal terjadi penurunan permintaan nan signifikan dari para buyer. Hal ini berisiko menyebabkan kehilangan momentum pertumbuhan dan berkurangnya kesempatan untuk menjadikan Indonesia sebagai hub produksi dunia.

Upaya untuk melakukan deregulasi secara menyeluruh kudu dilakukan untuk menyelesaikan beragam halangan nyata nan dihadapi pelaku usaha, khususnya eksportir sektor mebel dan kerajinan.

"Proses deregulasi juga sebaiknya merujuk pada praktik negara pesaing utama agar izin nan dihasilkan betul-betul kompetitif dan adaptif terhadap dinamika ekonomi global," sebut Abdul Sobur.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: PHK Massal Jelang Ramadan, Kemnaker Bantah Ada Kesengajaan