Penuhi Gizi Sejak Golden Age, Program Mbg Diberikan Ke Bumil-balita

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Program Makan Bergizi Gratis (MBG), selain untuk anak sekolah, juga dibagikan ke ibu hamil, ibu menyusui dan golongan bayi di bawah usia lima tahun (balita). Hal ini bermaksud untuk mencukupi kebutuhan gizi anak, nan dibutuhkan sejak periode golden age, ialah 1.000 hari pertama kehidupan terhitung sejak berada dalam kandungan.

"Untuk saat ini, sekali dalam sepekan MBG diberikan. Ke depannya, MBG bakal diberikan tiap hari kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Lewat posyandu ini, kita mau memastikan MBG diterima anak sejak mereka berada di masa golden age, agar terhindar dari ancaman stunting, obesitas, dan akibat malnutrisi lainnya," ujar Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Prita Laura dalam keterangan tertulis, Jumat (10/1/2024).

Hal ini disampaikannya di tengah kesibukan petugas dapur SPPG Khusus Yayasan Rumah Aksi Inspirasi, Ciracas, Jakarta Timur, menyiapkan paket MBG.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ciracas melayani sejumlah posyandu, di antaranya Posyandu Anyelir dan Dahlia. Di Posyandu Anyelir, tercatat total 30 paket MBG nan diberikan untuk 4 ibu hamil, 3 ibu menyusui dan 23 balita Sedangkan di Posyandu Dahlia, tercatat total 45 paket MBG diberikan ke 10 ibu hamil, 9 ibu menyusui, dan 26 balita.

"Secara keseluruhan, SPPG Ciracas ini menyiapkan 300 paket MBG unik nan disebar ke tujuh posyandu," jelasnya.

Para ahli masak di Dapur MBG Ciracas menyiapkan menu makanan, nan terdiri dari nasi putih, telur mentega, tumis labu siam bakso, dan buah jeruk. Guna memenuhi nomor kecukupan gizi penerima MBG, juga disediakan susu UHT kemasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahli Gizi SPPG juga memastikan nomor kecukupan gizi dari menu nan disajikan sesuai petunjuk teknis. Adapun ketentuan nan kudu dipenuhi adalah kandungan karbohidrat untuk ibu mengandung dan ibu menyusui sedikitnya 200 gram per porsi makanan. Sedangkan untuk balita kandungan karbohidratnya cukup 100 sampai 120 gram.

Prita mengungkapkan program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan nutrisi masyarakat, tetapi juga mempunyai hubungan erat dengan peningkatan kualitas SDM Indonesia dan pemberdayaan ekonomi.

"Program Presiden Prabowo Subianto ini adalah langkah strategis mewujudkan SDM unggul. Kualitas gizi merupakan kunci utama menciptakan sumber daya manusia nan unggul itu," katanya.

Ia menambahkan, pemberian MBG kepada ibu hamil, menyusui dan balita merupakan perihal penting. Pasalnya, periode golden age anak dihitung sejak 1.000 hari pertama kehidupan anak, nan terhitung dari masa mereka tetap berada dalam kandungan, hingga anak mencapai kira-kira usia dua tahun.

Golden age merupakan tahapan pertumbuhan dan perkembangan nan paling krusial pada masa awal kehidupan. Sebab di masa golden age, otak anak tumbuh secara maksimal, begitu pula dengan pertumbuhan bentuk anak.

Selain itu, perkembangan dan kepribadian anak juga terbentuk, termasuk sikap dan ekspresi emosi mereka. Jika kebutuhan anak diabaikan pada masa golden age, mereka dikhawatirkan tumbuh dan berkembang secara kurang optimal.

Untuk itu, melalui program MBG, pemerintah turut mendukung Visi Indonesia Emas 2045 nan menargetkan terciptanya generasi emas. Mengingat Indonesia diproyeksikan bakal mempunyai populasi muda nan besar pada tahun 2045, sehingga program MBG dapat menjadi pilar krusial mendukung generasi muda nan sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan.

"Kalau kita mengutip School Meals Coalition, melalui Program MBG ini, pemerintah memastikan makanan bergizi tersedia dengan sigap dan langsung bagi masyarakat nan paling memerlukan bantuan," pungkas Prita.

Sebagai informasi, turut datang dalam pembagian MBG unik ini, antara lain Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Anggota DPR RI Putri Komarudin, dan Deputi Bidang Diseminasi Komunikasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan Noudhy Valdryno.

(ega/ega)