ARTICLE AD BOX
PENYEDIA Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) sekarang mulai kesulitan dalam mencari bahan baku terutama sayuran yang cukup banyak dibutuhkan setiap hari untuk menu makanan bergizi bagi siswa. Saat ini di Kota Bandung Program MBG sudah melangkah dua tahap, ialah pada tahap satu dilaksanakan di SD dan SMP sekitar Lanud Husein Sastranegara, Kecamatan Cicendo dan Sukajadi.
Sedangkan tahap dua digelar di Andir, Antapani, Arcamanik, Bandung Kidul dan Coblong. Hingga tahap dua ini, program MBG telah terdistribusikan ke 40 sekolah dengan rincian tahap 1 ialah 9 SD dan 5 SMP, sedangkan tahap 2 meliputi 1 TK, 21 SD dan 4 SMP dengan total sebanyak 21.271 siswa.
“Memang nan agak kesulitan dari dapur itu adalah bahan baku. Makanya di beberapa sekolah menunya berbeda seperti ini daging sapi, ini daging ayam ada juga nan sayurnya berbeda, lantaran mencari wortel agak kesulitan,” ungkap Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Santana, Rabu (15/1).
Atas perihal tersebut, lanjut Tantan Pemkot Bandung bakal membantu menyediakan bahan baku untuk menu MBG cuma-cuma itu, agar program Presiden Prabowo Subianto ini tetap melangkah lancar. Salah satunya melakukan koordinasi memanfaatkan masyarakat setempat untuk pengadaan bahan baku, tentunya kudu memenuhi standar Kesehatan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, mengenai bahan baku tersebut pihaknya mendorong pentingnya pemanfaatan bahan pangan lokal melalui konsep Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Pihaknya mendorong pemanfaatan dapur Dahsat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di lingkungan kelurahan dan mengintegrasikan Buruan Sae sebagai muatan lokal di sekolah.
“Kami berharap, program Buruan Sae nan melibatkan petani lokal dapat menjadi solusi untuk mendukung keberlanjutan program MBG di Kota Bandung. Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemkot Bandung juga
berharap program MBG tidak hanya melangkah lancar tetapi juga memberikan akibat positif nan berkepanjangan bagi siswa di Kota Bandung,” papar Gin Gin.
Sementara itu Penjabat Wali Kota Bandung A. Koswara meminta para lurah di Kota Bandung ikut menyukseskan program MBG, karena bisa mendorong peningkatan kesejahteraan warga. Tujuan utama MBG ialah pemberian gizi lebih baik kepada para siswa. Di luar itu, banyak perihal nan bisa dikembangkan agar bisa memberikan akibat ekonomi di wilayah.
“Ini kudu memberikan akibat ekonomi di wilayah. Dapur alias Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ada, sehingga supply chain-nya juga bisa dimanfaatkan. Seperti beras, sayuran dan sebagainya. Seperti halnya Buruan Sae nan ada di wilayah bisa dimanfaatkan untuk sayuran,” terang Koswara.
Di samping itu, Koswara pun menegaskan bagi lurah untuk memahami dan pengetahuan terhadap izin Dalam penerapan setiap aktivitas yang
dituangkan. Atas perihal tersebut, pemkot mendorong agar lurah terus meningkatkan produktivitas dan penemuan untuk mengembangkan pelayanan kepada masyarakat. (H-3)