ARTICLE AD BOX
Juara memperkuat Unggulan kedua Iga Swiatek terhenti di semifinal BNP Paribas Open setelah memenangi 10 pertandingan berturut-turut usai kalah dari petenis remaja Mirra Andreeva di Indian Wells, Jumat (14/3) waktu setempat alias Sabtu WIB.
Pada akhir pertandingan nan berjalan selama dua jam 17 menit, petenis berumur 17 tahun Andreeva melaju ke final WTA 1000 keduanya secara berturut-turut dengan kemenangan 7-6(1), 1-6, 6-3 atas Swiatek, kemenangan keduanya atas petenis ranking dua bumi itu dalam beberapa turnamen.
Kesuksesan itu mencatatkan kemenangan ke-11 secara berturut-turut bagi Andreeva -- termasuk meraih gelar di Dubai -- menjadikannya petenis termuda nan melaju ke final BNP Paribas Open sejak Kim Clijsters pada 2001.
"Saya hanya merasa, entah kenapa saya merasa begitu percaya diri, dan saya merasa bakal bermain tiebreak seperti itu adalah tiebreak terakhir dalam hidup saya," kata Andreeva usai laga, seperti disiarkan WTA, hari ini.
"Jadi saya hanya melakukan semua pukulan saya. Servis saya hebat, dan, Anda tahu, saya merasa sangat nyaman dan sangat percaya diri selama tiebreak. Saya bermain dengan baik."
Memasuki WTA 1000 Dubai sekitar sebulan nan lalu, Andreeva telah memenangi tujuh pertandingan pada 2025. Sekarang, dia telah memenangkan 18 pertandingan -- dan kemenangan semifinalnya menyamai posisi teratasnya dalam kemenangan pertandingan tahun ini dengan Keys dan Swiatek.
Pada set pertama nan berjalan selama 56 menit, baik Andreeva maupun Swiatek melakukan lebih banyak pukulan winner daripada kesalahan sendiri.
Tak satu pun dari mereka nan kehilangan servis dalam delapan gim pertama -- Andreeva apalagi tidak menghadapi break point -- hingga dia mematahkan servis Swiatek pada kedudukan 4-4.
Meskipun Andreeva kandas melakukan servis untuk mengakhiri set tersebut setelahnya, dan tertinggal 0-30 pada gim servis berikutnya dengan skor 5-6, dia mengaku tidak pernah merasa terancam kehilangan set tersebut.
Setelah set kedua nan disebut Andreeva "agak aneh" dan memuji Swiatek lantaran mengalahkannya, remaja itu lebih sigap melakukan reset untuk memulai set ketiga.
Ia mematahkan servis Swiatek nan semakin frustrasi dua kali dalam lima gim pertama, dan mempertahankan ketenangannya saat petenis Polandia itu menemukan level nan lebih baik.
Pada akhirnya, Andreeva menyelesaikan pertandingan dengan 32 pukulan winner dan 21 kesalahan sendiri, serta lima ace -- semuanya lebih baik daripada Swiatek.
Andreeva menjadi petenis kelima nan mencapai final di Indian Wells sebelum berumur 18 tahun sejak turnamen itu dimulai pada 1989.
Selain Clijsters pada 2001, tiga petenis lain nan mencapai prestasi itu adalah Monica Seles (1991), Martina Hingis (1998), dan Serena Williams (1999).
Sementara itu, Swiatek sekarang kalah lima kali di semifinal berturut-turut sejak memenangi Roland Garros Juni lalu.(Ant/P-1)